Thursday, October 09, 2008

Drizzle Time and Sincere Love


Jogja hari ini mendung dan hujan, nggak panas seperti biasanya. Ini adalah hujan pertama sejak kemarau panjang di Jogja. Bagi aku hujan kali ini membawa suasana yang mellow sangat. Mungkin juga aku terbawa suasana. Langit yang redup dan bau aroma tanah yang selalu alami dan penuh kejujuran memang membangkitkan rasa itu. Kadang orang beranggapan perasaan kayak gini itu kampungan dan gombal, tapi biarlah toh orang lain pasti juga pernah mengalaminya. Hari ini aku sangat-sangat mellow dan mendengarkan musik-musik yang easy listening dan mencoba menggugah perasaan yang mendayu-dayu.

Hari ini juga aku mengunjungi temen lamaku di SMA. Setelah lama banget nggak main ke rumah dia. Tapi aku bukan mau nyeritain tentang dia. Ini adalah masalah ketulusan cinta (ingat, mellow mode : on).

"Duh ini kucing kok balik lagi sih, kan td udah aku kasih makan"
"Yod, itu kucing peliharaan kamu yang baru lagi ya"
"Bukan kok, cuma kucing tetangga, tapi sering kesini ya udah aku rawat aja"
"Kok ngeong-ngeong gitu?"
"Biasanya minta dielus-elus tuh"
(Yodhi mengelus-elus kucingnya)
(Kucingnya menggeliat-geliat dan nampakin ekspresi yang lucu banget)
"Mukanya kayak di film shrek ya yod"
"Iya, lucu banget ya"
"Kucing itu emang kalo disayang ngerti ya, nggak kayak manusia yang kadang nggak ngerti kalo disayang..."


Masalah cinta kadang emang binatang itu jagonya ya. Kalo seekor kucing misalnya dirawat dan disayang oleh manusia dia akan berbuat sama dan tidak lupa untuk membalas rasa sayang itu. Cinta seekor kucing pada manusia itu tulus lho. Tidak ada yang menjadi syarat, siapapun yang menyayanginya akan dia sayangi. Kucing Yodhi misalnya, meskipun Yodhi itu bukan majikannya tapi dia selalu datang ke rumah Yodhi dan menggembirakan Yodhi dengan kelucuannya. Cute banget ya ceritanya. Aku sendiri yang selama ini nggak pernah lagi punya peliharaan ngrasa seneng banget lihat situasi itu. Manusia dan kucing, mahluk berbeda spesies yang saling menyayangi.

Cinta memang universal dan seharusnya tidak ada batasan didalamnya. Tuhan sendiri mengajarkan untuk mencintai seluruh mahluk ciptaanNya. Jadi sungguh indah rasanya apabila cinta itu tidak bersyarat dan benar-benar tulus. Binatang yang (katanya...) derajatnya lebih rendah daripada manusia saja mampu membuktikan cinta yang tulus tanpa syarat. Entah mengapa masih jarang manusia yang mampu mencintai dengan tulus ya. Tapi memang untuk dicintai harus mampu untuk mencintai.

Aku jadi malu sendiri baca tulisanku kali ini. Mungkin suasana hari ini begitu mempengaruhiku. Aku merasa nyaman namun rasanya nggak bisa digambarkan. Akhir tahun memang selalu menjadi saat-saat reflektif pada diri manusia. Semoga tahun ini dapat aku akhiri dengan manis untuk memulai tahun baru yang lebih baik dan indah. Aku baru dengerin lagu Colbie Caillat yang superb, kalo mau ikutan denger klik disini.

2 comments:

  1. Entah perasaan ini bisa disebut sebagai mild melancholy atau bukan. Kadang aku dan setiap orang lain pernah mengalaminya juga ya. Seperti apa ya perasaan itu, mungkin seperti a longing to something undefinable?

    Ada sesuatu quotation dari Victor Hugo yang berbunyi: la mĂ©lancolie, c'est le bonheur d'ĂȘtre triste (Victor Hugo). Untuk mengerti artinya aku harus buka kamus karena aku tidak mengerti bahasa ini he.he. tapi bagus juga ya.... Apalagi kalu diucpakan seorang perancis bunyinya merdu...

    Kalau sedang mellow begitu aku senang mendengar lagu billie holiday (penyanyi yang terkenal waktu aku belum dilahirkan...) Entah kamu di generasi yang lebih baru bisa merasakan poetic and romance feeling on her songs.... so very beautiful for me.. Coba dengar deh...

    Lagunya yang aku fav:
    - The very though of you
    http://www.youtube.com/watch?v=K306r5LiWcg
    - Good Morning Heartache
    http://www.youtube.com/watch?v=eQXilFL84E0

    ReplyDelete
  2. nice post....


    keep update yup ^^

    ReplyDelete