Sunday, October 12, 2008
Krismon, Panas dan Wordpress
Kayaknya hari ini aku bakalan banyak ngeluh. Aku tau ngeluh itu nggak baik, tapi sudahlah yang penting enak. Nggak seperti dua hari yang lalu, kemarin dan hari ini Jogja panas abis. Hari ini kuawali dengan bangun siang dan mendapati suasana di dalam rumah seperti di dalam microwave oven raksasa. Panasnya katanya mencapai 35 derajat celcius, seperti umroh saja rasanya. Aku yang kecapekan begadang kemarin malam masih tidur dengan pakaian lengkap, jeans panjang dan kaos. Otomatis badanku jadi sedikit dehidrasi. Orang-orang rumah panik waktu lihat aku bangun dengan mulut berdarah akibat panas dalam. Sepeti Sumanto yang abis makan korbannya aja.
Panas Jogja kali ini memang sulit untuk ditolerir. Tidak ada satupun yang bisa mengurangi penderitaan panas di rumah. Kipas angin menghembuskan angin panasnya, kulkas menyediakan freezer kosong tanpa es batu. Dan silahkan nikmati hidangan air putih panas beserta rice cooker yang kosong tanpa nasi. Kacau pisan deh keadaan hari ini, perut mana udah keroncongan sebab tadi pagi lupa makan. Kami sekeluarga menikmati panas ini dengan bergeletakan di lantai dingin seperti dendeng yang baru dijemur. Kipas angin oh kipas angin kenapa kau malah meniupkan angin panas kepada kami semua.
Seperti tidak cukup penderitaan kali ini. Situasi rumah sedang mengikuti tren Amerika baru-baru ini, krismon - krisis moneter (baca: dompet kosong, nggak bisa jajan). Hampir seluruh anggota rumah dilanda krismon. Mama aku yang biasa royal mendadak pelit abis. Pelitnya mungkin karena krismon itu juga. Ya, semenjak lebaran memang job mamaku jadi sepi. Owh, so sad deh... begitu pula aku. Setelah kemarin lebaran berboros-boros ria, mendadak semuanya jadi serba terbatas. Tapi aku masih bersyukur kok, masih bisa makan walopun cuma indomie. Sabar... sabar, badai pasti berlalu. Shock juga sih, sebab krismon ini ternyata udah menjadi tren bagi orang-orang disekitar aku. Beli pulsa susah, ke warnet susah, ke burjo susah. Duit seribu aja berasa jadi berharga banget. Oh Amerika, lain kali kalo nyebarin tren yang enakan dikit napa. Aku yang tidak berdosa ini kan jadi kena imbasnya.
Dua hari ini aku nggak posting tulisan baru. Aku sedang sibuk mengerjakan blog aku yang rencananya mau aku host sendiri dengan private domain pake mesin Wordpress. Sebelum itu aku coba untuk buat themes yang bagus untuk dipasang di Blog Wordpress aku. Ternyata susahnya gila deh, berkali-kali aku nyoba tetep aja akhirnya nyerah. Kode css Worpress menurutku rumit pisan. Aku udah coba baca-baca tutorial dari so-called expert di rimba Google, tapi kebanyakan kok malah menyesatkan. Ato ini emang dasarnya aku yang nggak gampang mudeng ya? Entahlah yang jelas itu cukup membuatku frustasi dan begadang berhari-hari menunggu pencerahan. Worpress cukup sukses buat aku jadi melewatkan banyak hal, postingan aku yang berharga ini salah satunya. Sudahlah, akhirnya aku memutuskan untuk belajar CSS Wordpress sedikit demi sedikit. Tetep semangat aja pokoknya, pasti ada suatu waktu nanti aku keluar dari jaman jahiliyah ini.
Lepas dari segala problem yang ada, hari ini aku juga mendapatkan bala bantuan dari adikku yang paling kecil. Nisa yang memang pandai berhemat dan menyimpan uang itu menawarkan untuk membayari ongkos warnet buat aku. Tapi ada syaratnya juga, dia minta diajarin main internet olehku. Dasar Nisa, masih kecil saja rasa ingin tahunya tak terbatas. Otomatis aku terima saja tawaran itu kan, lumayan bisa posting baru. Nisa adikku itu memang hemat, tapi nggak pelit. Aku rasanya tambah sayang ama dia. Sekarang dia sedang makan es krim disamping aku. Dia beli pake uangnya sendiri lho.
Sumber gambar dari sini dan dari sini
Labels:
indonesian,
personal journal,
psychology
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
sepertinya kita akan berbagi terus nih..
ReplyDeletesesama pindahan dari blogspot ke WP
ok Ram. sabar aja. semoga badai berlalu
salam kreatif!!
antownholic.com