Wednesday, October 01, 2008

Anak Kecil Tau Internet Juga?


Siang ini habis halal bi halal dan ketemu banyak keluarga untuk saling maaf memaafkan, tiba-tiba adikku yang berumur 5 tahun mengejutkanku. Tiba-tiba saja dia minta diajak ke warnet untuk main internet.

"Mas, kamu suke ke internet ya?"
"Iya, mang kenapa Nis?"
"Mas, aku mau ikut ke internet"
"Memangnya kamu bisa main internet nis? Kamu mau ngapain?"
"Mbak Lia katanya bisa lihat kuntilanak di internet.."
"...."

Hehehe, tenyata dia kepingin lihat kuntilanak di Intenet. Wajar aja sih, anak umur segitu emang tertarik lihat hantu-hantuan. Dan begitu tau kalo internet menyediakan fasilitas untuk melihat hantu, maka ia jadi begitu tertarik. Kakaknya yang lebih besar memang sudah tau internet, mungkin dia cerita padanya tentang kehebatan internet. Anak jaman sekarang ya, sudah bisa melihat internet sebagai fasilitas yang menguntungkan buat dia. Bagus lah, pengenalan internet memang seharusnya sejak kecil. Aku jadi ingat iklan telkom tentang internet yang masuk desa, dimana banyak orang yang begitu antusias dengan kehadiran internet tanpa tahu apa sesungguhnya internet itu.

Tapi tentunya aku dan mamaku harus lebih perhatian. Jangan sampai anak-anak kecil ini menggunakan internet untuk memenuhi rasa penasarannya yang berbahaya. Wah, memang seperti buah simalakama ya kemunculan internet itu. Di satu sisi internet menyediakan sarana untuk mengakses ilmu pengetahuan bagi anak-anak, tapi disisi lain internet juga mampu menyediakan akses untuk konten yang tidak pantas dikonsumsi oleh anak-anak, seperti pornografi misalnya. Untuk itulah perlu bimbingan dan pendampingan dari orang tua, agar nantinya anak-anak dapat menggunakan internet dengan tepat

Setelah beberapa waktu, Nisa adikku terlihat puas. Selama di warnet dia mengoceh terus, tanya ini tanya itu. Geli aku melihat rasa keingintahuannya yang begitu besar. Semoga saja di masa mendatang dia menjadi anak yang cerdas.

4 comments:

  1. Keponakanku yg umurnya 9 thn udah nulis blog lho, hehe... saya jd mikir2 wkt umur segitu, saya paling pol main petak umpet sama bekel :)

    ReplyDelete
  2. @astrid savitri
    saya sendiri heran kok bisa ada fenomena itu ya...

    kemajuan jaman emang merubah segalanya termasuk kebudayaan dan kebiasaan

    ReplyDelete
  3. Malahan banyak teman saya yang berusia di atas 40 tahun yang sangat tidak bisa mengirim email.

    Anak2 generasi muda ini sering disebut sebagai "digital natives" sedangkan kita boleh puas dengan sebutan "digital immigrants" he2..

    Apakah cara berpikir mereka berbeda dengan kita2 ya???

    ReplyDelete
  4. @duco
    Mungkin hanya masalah kultur budaya saja kok, sebenarnya tidak ada kata terlambat untuk belajar sesuatu

    Ramon

    ReplyDelete