Wednesday, September 24, 2008

Bukber On Time Dunk


Selama bulan Ramadhan ini udah 4 kali aku diundang buka puasa bersama bareng temen-temen SD, SMA dan kuliah. Yang menarik dari semua ini adalah, tidak ada yang tepat jadwal alias on time. Banyak yang bilang ini adalah budaya jam karet khas Indonesia. Namun sebenernya sejauh mana ini dapat ditolerir. Aku juga adalah salah satu pelaku budaya ini. Ketika mengalaminya sendiri (baca: melihat orang tidak on time) ternyata mengesalkan sekali ya.

Buka puasa bersama pertama diadakan oleh temen alumni SMA kelas IPA 3. Para undangan diwajibkan kumpul jam 4 di SMA Babarsari. Sewaktu itu aku sudah panik banget karena melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 4 lewat 10, dan panitia udah mengingatkan agar tidak terlambat datang. Hujan-hujan gemiris sedikit it's okay lah. Namun sesampainya disana, ternyata hanya ada 1 orang temanku yang sedang menunggu. Aku terheran-teran (harusnya itu tidak perlu), yang lain pada kemana? Ternyata setelah itu aku harus menunggu selama hampir 1 jam sebelum semuanya kumpul.


Hal yang hampir sama terjadi sewaktu buka bersama temen-temen alumni SD Minomartani. Semuanya juga wajib kumpul jam 4. Ternyata ini lebih parah, semuanya kumpul setelah waktu menunjukkan pukul 5 lebih 10, itupun ada beberapa yanf tidak hadir. Padahal sebelum berangkat ke TKP, aku sudah dikirimi SMS untuk datang lebih cepat oleh panitia. Kesel pisan!

Lebih mengesalkan lagi ketika aku diajak ngabuburit plus buka bersama oleh salah satu temanku di kampus. Dia menyuruhku untuk menjemput jam setengah 4, tapi sesampainya disana bahkan dia belum mandi. Jadilah aku menunggu hingga sekitar jam 5. Biasa lah cewek kalau mandi suka lama-lama, tak tahukah dia sudah dari tadi ditunggu. Akhirnya acara ngabuburit ke Taman Sari gagal, karena waktu habis di perjalanan. Terpaksalah kami semua minum es buah dengan berdesak-desakan di boulevard UGM.


Yang terakhir juga lumayan mengesalkan. Seksi repot bilang berkali-kali dengan nada mengancam kalau aku tidak boleh telat. Akupun berusaha untuk tidak telat dan datang sebelum jam 4 sesuai amanat. Sampai disana cewek-cewek masih pada ngobrol, beberapa ada yang mau mandi bahkan bangun tidur. Tampaknya ujian belum cukup, aku masih harus menunggu rombongan cowok yang belum pada kumpul. Kami berangkat ke tujuan pukul 5.20, yes bentar lagi buka puasa.

Dari seluruh kisah ini, mungkin inilah yang disebut azab jam karet. Dari dulu aku itu memang jam karet. Walaupun udah berusaha berubah, namun predikatku tetap jam karet. Sehingga susah untuk komplain, sudah banyak juga korban atas kejahatanku. Pelajaran yang bisa diambil adalah banyak-banyak bersabar menghadapi jam karet-ers (tukang telat) di negeri Indonesia tercinta ini, biasakan diri on time walaupun yang lain tidak on time, jangan lupa "C'est au fruit que l'on reconnaƮt l'arbre", kepribadian seseorang dapat dinilai dari tingkah lakunya.

2 comments:

  1. aku mau wis nulis comment ning njur ilang, saiki dadi lali mau arep nulis opo

    tak tulis di blogku ae

    jangan lupa lihat soal buka puasa ini di
    http://eshape.blogspot.com/2008/09/berbuka-godaan-puasa.html

    salam

    ReplyDelete
  2. Lay...
    udah jadi tuh blog tentang On Time di
    http://eshape.blogspot.com/2008/09/on-time.html

    selamat menikmati Lay...

    ReplyDelete