Showing posts with label personal journal. Show all posts
Showing posts with label personal journal. Show all posts

Tuesday, November 11, 2008

STMIK Achmad Yani, Bukan Lagi AMIK


Hari ini mungkin adalah yang bersejarah untuk kampusku. Sebab tepat pada 11 November ini, secara resmi kampus AMIK Kartika Yani berganti nama menjadi STMIK Jendral Achmad Yani. Pergantian nama ini juga disertai dengan penambahan jurusan baru yaitu S1 Teknik Informatika. Ini tentunya adalah suatu kemajuan yang cukup signifikan bagi kampusku yang selama ini tidak begitu dikenal walaupun udah pasang spanduk dimana-mana. Peresmiannya sendiri dihadiri oleh pemimpin Yayasan Kartika Eka Paksi, direktur AMIK Kayani, tamu undangan dan beberapa mahasiswa AMIK.

Peresmian diselenggarakan di lingkungan kampus AMIK Kartika Yani dan diadakan secara sederhana. Sepintas saat menghadirinya serasa sedang berada dalam resepsi pernikahan seseorang. Namun bedanya, tidak tampak bunga dimana-mana seperti layaknya resepsi pernikahan. Bunga hanya disematkan pada jas dan baju dosen maupun karyawan AMIK, hehehe. Acaranya dimulai sekitar jam 8.00 pagi, tapi tamu undangan baru lengkap datang sekitar pukul 10.00 pagi. Maklum lah, ini masih di Indonesia, negara yang kental sekali dengan budaya jam karet. Aku sendiri waktu itu duduk pada barisan tempat duduk yang mayoritas perempuan penghuninya. Tapi demi semangat kesetaraan gender, aku nggak peduli. Toh setelah itu ada beberapa juga mahasiswa yang ikut-ikutan duduk di barisan mahasiswi.

Acara kali ini harus disertai dengan hawa panas dan gerah yang nggak biasa di musim penghujan ini. Mungkin penyelenggaranya menyewa pawang hujan agar acaranya dapat berlangsung lancar. Tapi efeknya beberapa tamu undangan, khususnya yang berada di barisan mahasiswa-mahasiswi merasa begitu kegerahan. AC blower dan kipas angin hanya disediakan untuk tamu kehormatan, mahasiswa dibiarkan menderita. Namun yang penting kami semua berbahagia, selain bisa nyuri-nyuri waktu untuk ngobrol, juga merasa bangga akan kemajuan kampus kami tercinta ini. Waktu 4 jam jadi tidak terasa karena saking asyiknya.


Paduan suara mengiringi prosesi peresmian AMIK, Acacia choir namanya. Tapi apa mungkin karena kekurangan lagu atau maunya memang begitu, banyak lagu yang berulang-ulang kali disajikan. Empat buah TV layar datar dan lebar juga menghiasi panggung utama acara ini. Melalui alat itu ditampilkan animasi dan slide-slide yang cukup menarik tentang kampus AMIK Kartika Yani dan pergantian namanya. Animatornya memang handal dan tidak membuat malu predikat AMIK sebagai kampus ilmu komputer. Inilah yang harusnya dijadikan cerminan civitas akademia kampus AMIK.

Prosesi acara dimulai dari pelantunan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan cipta yang selanjutnya diisi oleh pembacaan surat keputusan Dinas Pendidikan yang menyetujui pengajuan perubahan jenjang pendidikan kampus AMIK. Kemudian peresmiannya ditandai dengan penyarungan bendera logo AMIK dan pembukaan sarung yang menutupi bendera logo STMIK, cukup simbolis memang. Lalu direktur AMIK dilantik kembali menjadi direktur STMIK yang disertai dengan pembacaan janji kepemimpinan. Acara itu dirampungkan dengan pelantunan Mars dan Hymne STMIK Achmad Yani yang baru pertama kali ini kudengar. Singkat namun terasa padat juga.

Acara ramah tamah diwarnai dengan gosip menggosip oleh rombongan mahasiswi yang membahas satu persatu dosen dan mahasiswa yang lalu lalang. Cukup seru untuk disimak namun akhirnya membuat perut terasa keroncongan. Karena perut sudah tidak bisa ditolerir, akhirnya kami semua dipersilahkan untuk mengambil jatah makan siang yang dipersiapkan bagi tamu mahasiswa. Berbeda dengan tamu kehormatan yang menikmati hidangan prasmanan, kami semua boleh puas dengan menikmati nasi gudeg dalam kardus. Gudegnya lumayan enak (tapi aku cukup bosan dengan makanan ini!) dan yang lebih enaknya lagi, semua mahasiswa makan bersama-sama dalam gasebo, jarang-jarang ada momen seperti ini. Secara keseluruhan acara ini termasuk menyenangkan, selain gratis juga meriah. Musik techno dan trance ala dugem sempat pula menambah keramaiannya, entah apa maksudnya?

Semoga saja peresmian STMIK Achmad Yani kali ini disertai pula dengan peningkatan kualitas dan mutu akademiknya. Sehingga pergantian nama tidak hanya dimaknai secara simbolis tapi juga dapat diaplikasikan dalam kenyataannya. Pembangunan gedung baru turut juga menyertai acara ganti nama ini. Rencananya kompleks kampus akan dibangun lebih luas untuk mengakomodir kebutuhan jurusan baru maupun mahasiswa pada umumnya. Website AMIK Kayani pun rencananya akan berganti dari alamat www.kyani.ac.id menjadi www.stmikayani.ac.id. Cuma sementara ini belum online. Yah sukses deh buat kampusku!

I Miss Library...


Waktu udah menunjukkan petang, dan kakikku terasa pegel-pegel dan kesemutan akibat berjam-jam berada di Amplaz (Ambarrukmo Plaza). Bukan shopping atau melototin mahluk-mahluk seksi dan menarik disana yang aku lakukan, tapi adalah menyambangi toko buku merangkap perpustakaan tidak resmi (setidaknya bagiku), Gramedia. Berjam-jam baca sambil berdiri, jongkok, senderan, ngesot, dll. Membaca buku kadang bisa jadi sebuah candu bagiku, dan ketika asyik dengan sebuah bacaan rasa kesemutan dan pegel-pegel ini bisa terkamuflase dengan baik. Sampe akhirnya yang jadi korban adalah sepatu Airwalk yang lumayan mahal ini jadi ketekuk-tekuk dan berubah bentuk. Tapi tak apalah.

Buku yang aku baca kali ini adalah mengenai travelling. Hobi yang menarik nan menantang ini terpaksa tidak sering kulakukan karena faktor "U" (bukan Umur tapi Uang). Se-backpacker-backpacker-nya apapun tetep aja hobi ini terasa mahal bagiku yang sementara ini masih jadi pengangguran, hiks. Tapi aku berjanji jika ada kesempatan dan "U" aku akan menunaikan hobi ini dan membaginya kepada siapapun yang mau diajak berbagi. Namun kali ini aku nggak akan bercerita banyak tentang buku yang aku baca hari ini. Jika sodara-sodara pengen tau mending buka aja sinopsis buku "Naked Traveler" yang informatif dan sangat lucu ini.


Yang pengen aku bagi kali ini adalah mengenai perpusatakaan alias library. Nasib aku yang nggak berada di kalangan the have much tapi cuma berada di kalangan the have not too enough kadang begitu menyusahkanku untuk menuntaskan gairah membaca. Tipikal kota-kota kebanyakan di Indonesia, Yogyakarta kurang begitu memfasilitasi warganya dengan perpusatakaan. Sekarang spot favoritku untuk membaca buku hanyalah Toga Mas atau Gramedia yang terkadang bikin nggak enak hati karena dipelototin (diliatin sembari dibatin aja ding) penjaganya karena baca tanpa beli. Bersyukurlah karena aku tinggal di Indonesia, bukan di Jepang atau Cina yang penjual bukunya dengan kejam mengusir orang-orang macam aku ini dengan kemoceng atau sapu lidi. Sialnya baca gratis ini tidak menyediakan tempat duduk layaknya perpustakaan, jadinya relakan saja kaki keram dan snut-snut.

Seumur hidup aku belum pernah nemu perpustakaan yang nyaman dan komplit di Jogja maupun tempat-tempat lain yang pernah kukunjungi. Aku nggak tau apa mungkin aku yang kurang gaul atau apa. Yang jelas situasi ini sedikit banyak mencerminkan sikap warga masyarakat maupun pemerintah Indonesia yang tidak memperhatikan kepentingan membaca sebagai kepentingan publik yang perlu difasilitasi. Perpustakaan kampusku sendiri hanya berada pada ruangan seluar kamar kos dengan koleksi buku-buku yang nggak bisa diandalkan, karena saking tuanya atau kurang bermutu. Hal yang sama juga terjadi pada perpustakaan SMA, SMP, dan lebih parah lagi SD. Perpustakaan umum daerah juga tidak banyak membantu. Yang disimpan disana kebanyakan buku-buku tua, dan tempatnya juga minim cahaya juga berbau aneh dengan nuansa angker. Ini jelas-jelas bukan tempat yang menjadi pilihanku untuk menghabiskan berjam-jam waktu untuk membaca. Yang sedikit lebih mending mungkin perpusatakaan di LIP, meskipun kebanyakan bukunya berbahasa Prancis maupun Inggris tapi koleksinya lengkap dan tempatnya nyaman, bersih, juga tidak berisik. Tapi sayangnya perpustakaan ini khusus untuk anggota LIP, berbayar, dan birokrasinya (untuk meminjam) kadang-kadang sulit. Parah banget memang nasib perpustakaan di Indonesia.


Perpustakaan pada dasarnya adalah wadah bagi masyarakat untuk membaca dan memperoleh informasi. Aku yakin semangat ini ada pada setiap diri manusia, namun kadang redup ketika tidak terfasilitasi. Yang perlu digarisbawahi adalah tidak semua orang bisa membeli buku atau bahan bacaan untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Keadaan perpustakaan di Indonesia yang jarang dan tidak nyaman hanya akan menambah kelesuan budaya membaca, sehingga masyarakat menjadi semakin ketinggalan ilmu pengetahuan. Merosotnya ilmu pengetahuan hanya akan memicu keterpurukan suatu bangsa dalam segala bidang. Jadinya orang yang terlahir cerdas dapat tidak tahu apa-apa dan terjebak dalam kegelapan ilmu.

Oh, aku rindu sekali pada perpustakaan. Dulu aku punya banyak buku di rumah peninggalan paman, tante, nenek, ayah, dll. Tapi kini berangsur-angsur buku itu mulai rusak, hilang dan lenyap. Aku sih berusaha setiap kali punya anggaran lebih untuk membeli buku baru. Tapi lama-lama begah juga, kadang suka nyesek kalo lihat buku bagus di Gramedia/Toga Mas disegel dan nggak kebeli. Suka kadang pengen balas dendam, borong buku habis-habisan (sampe duit habis maksudnya, bukan stok habis) dan baca semuanya lalu ditata rapi di lemari. Beberapa kali aku sempat sih balas dendam, cuma kadang kecewa karena salah beli buku. Masalahnya ada beberapa buku yang cara penulisannya atau materinya kurang baik. Coba ada perpustakaan, kan nggak perlu beli. Membeli buku hanya membatasi hak seseorang untuk memperoleh informasi, seolah-olah hanya yang berduit saja yang berhak dapat informasi. Sungguh kenyataan yang sangat miris.


Sebenarnya sumber pengetahuan nggak hanya berasal dari buku. Bisa saja ilmu itu didapat dari obrolan ringan maupun browsing di internet. Namun obrolan ringan kadang memberikan ilmu yang lebih tidak relevan dan tidak terpercaya dibanding buku. Internet juga, meskipun banyak hal yang bisa didapat didalamnya, membaca teks di layar monitor tidak begitu baik untuk kesehatan mata. Internet juga sampai saat ini belum bisa diakses semua orang. Koneksi internet masih relatif mahal bagi sebagian orang, belum lagi fenomena gaptek yang masih mewarnai masyarakat Indonesia. Buku adalah satu-satunya penyelamat yang efektif. Aku sih berharap saja keadaan perpustakaan Indonesia di masa mendatang bisa sedikit menyejukkan. Tapi untuk bergerak sebenarnya kita semua bisa mulai dari sekarang. Percuma saja no action talk only, kalo emang belum bisa beli buku bisa usaha untuk patungan maupun menjadi anggota perpustakaan berbayar. Ilmu itu memang kadang mahal, tapi nantinya dapat menjadi dewa penolong di kemudian hari. Duh jadi inget ceramah subuh di radio tadi pagi.

Monday, November 10, 2008

Rien à écrire [part deux]


Tengah malam ini seperti biasanya masih berkutat dengan warnet. Tapi warnet yang dikunjungi kali ini lain, sebab menyediakan asap rokok pekat, asbak kotor dan sampah berceceran di kompie sebagai ekstra pelayanannya. Sebenernya aku sudah tahu tentang pelayanan prima ini sejak dulu kala, namun hari ini aku memutuskan untuk menikmati pelayanannya tidak lain dan tidak bukan adalah dalam rangka (rangkanya siapa?) penghematan. Yups, di warnet ini menyediakan koneksi cepat namun dengan harga Rp.500 rupiah lebih murah pada happy hournya dibanding warnet kesayanganku itu.

Tapi ternyata it's not a brilliant choice by the way. Sebab ternyata pelayanan prima itu sukses bikin otakku tercuci dan nggak tau lagi harus nulis apa-apa yang bermanfaat. Tampaknya racun nikotin sudah menguasai setiap jengkal area dalam otakku dan membuatnya semakin bebal. Tapi tak apalah, toh aku masih bisa ber-YM ria dan bersua dengan kawan-kawan lamaku di berbagai penjuru dunia (berapa penjuru?). Dan sejujurnya aku cukup gembira karenanya. Ya, daripada bete mending gembira kan...


Karena bebalnya otak dan sempitnya pikiran pada malam ini. Maka kuputuskan saja untuk blogwalking, yang kali ini walking-walking banget. Acara blogwalking memang menjadikan banyak manfaat. Selain termotivasi menjadi blogger yang baik, aktif dan produktif, juga menambah teman blogger (meskipun sampai saat ini belum terlalu banyak *hiks). Aku sadar nggak ada sesuatu yang langsung tumplek menjadi sempurna, pasti selalu ada penyempurnaan. Jadinya aku berharap semoga sepinya blogku ini tidak mengurangi semangatku untuk menulis setiap harinya.

Dari acara blogwalking ini kuamati banyak juga blogger yang berkomentar seputar eksekusi mati pelaku bom bali beberapa waktu yang lalu. Komentar mereka diantaranya beragam, ada yang pro, sangat kontra dan netral. Kalo aku sendiri sih masuk ke kategori netral-netral kontra lah (gimana ya?), tapi memilih untuk nggak mendedikasikan posting untuk mereka. Masih banyak masalah yang perlu di share dalam postingan sih :P. Selain itu SMS-SMS bertebaran dimana-mana (yang kudengar sih). Tapi herannya SMS itu nggak mampir di hapeku, mungkin karena nomer ini masih untuk kalangan terbatas yah.. hehehee. SMS itu diantaranya berisi untuk mendoakan para mujahid (mujahid ya?) agar nyawanya diterima dan agar para pembaca SMS meneruskan perjuangannya (ngebom orang tak berdosa dimana-mana?). Segala hal yang diputer balik kayak gini termasuk tim sukses dalam penghancuran mood-ku untuk menulis hari ini.


Tiga hari yang lalu juga ada puting beliung (angin typhoon) di Yogyakarta. Tepatnya di seputar kawasan kampus UGM Yogyakarta. Angin itu sukses memporak-porandakan segala sesuatu disana. Gerobak-gerobak para PKL (pedagang kaki lima, bukan praktek kerja lapangan - some indonesian abbreviation error), motor-mobil mahasiswa, genting-genting bangunan UGM, juga pohon-pohon yang tumbang. Ketika kejadian itu aku nggak termasuk saksi mata, sebab aku sedang window shopping di Amplaz (*hehehe). Mungkin inilah yang tampak di depan mata sebagai bahaya dari efek perubahan iklim. Tingkatkan saja kesadaran kita semua agar bumi menjadi semakin ramah dan nyaman untuk ditinggali. Pokoknya stop Global Warming bersama-sama!

Kiranya itu saja hasil dari begadang hari ini. Kuputuskan untuk segera pulang ke rumah biar badan bugar di pagi harinya (bukannya sekarang udah pagi ya?). Moga-moga lain waktu aku nggak semakin bosen untuk posting. Komentar, saran, pendapat, makian, dan hujatan ditunggu-tunggu selalu kehadirannya lho. Tetep semangat nge-blog dan selamat Hari Blogger Indonesia! Tapi kayaknya aku nggak ikutan PestaBlogger, sebab kondisi pekenomian sedang resesi habis, doain tahun depan bisa ikut.

Sunday, November 09, 2008

Aerial View


Masalah terbesar bagi manusia kadang-kadang adalah masalah kurang bersyukur. Sifat manusia yang nggak ada puasnya seringkali mendorong seseorang untuk berperilaku tamak dan mengejar sesuatu yang nggak ada habisnya. Padahal kenikmatan hidup yang diperolehnya sudah lebih dari rata-rata. Mungkin satu-satunya hal yang membuat manusia sadar adalah ketika melihat semua yang dimilikinya tiba-tiba sirna. Saat itulah dia baru menyadari bahwa sesuatu yang dulu dia miliki dan kurang disyukuri sangatlah berharga.

Aku sendiri merupakan orang yang terjebak dalam permasalahan klasik seperti ini. Keinginanku 5 tahun yang lalu dengan keinginanku saat ini telah sangat berbeda. Dulu aku orang yang sederhana, bisa main internet 1 jam , dibeliin kue, atau bebas dari tugas kasih makan bebek dan ayam peliharaan saja udah seneng banget. Nah, sekarang di saat aku udah nggak lagi kesulitan untuk menggapai keinginan-keinginan sederhana seperti itu, bukannya bersyukur tapi malah menginginkan lebih. Di atas langit selalu ada langit, dan berada di atas bukan berarti jaminan kebahagiaan. Jaminan kebahagiaan adalah bebas dari perasaan gelisah dan menjalani hidup dengan hati tenteram. Percuma saja kalau yang dikejar hanyalah materi saja. Untuk bisa bahagia itu mampu dilakukan oleh setiap orang.


Janganlah terlalu silau melihat rumput tetangga yang lebih hijau. Nggak tahu kan darimana asalnya kenapa rumput itu bisa lebih hijau? Yang jelas rawatlah rumput sendiri supaya bisa tumbuh baik dan semakin hijau. Meningkatkan kualitas hidup bukan berarti memaksakan hidup seperti hidup yang dijalani orang lain. Percaya sajalah, setiap orang punya standar dan caranya masing-masing untuk menjalani hidup. Dan standar dirilah yang dipakai untuk menjalani hidup dengan lebih baik. Jagalah hati dan perasaan dari rasa iri, dengki dan tamak. Itu hanya akan menghancurkan diri.

Semua yang terlihat itu bukan selalu apa yang sebenarnya terjadi. Mata kadang-kadang hanya membirikan halusinasi visual yang bisa membutakan hati. Bercerminlah, pelajari dan renungkan hidup yang selama ini dijalani. Jagalah agar semua itu tidak hilang nantinya. Namun apabila itu harus hilang, percayalah Sang Pencipta selalu tahu yang terbaik bagi mahluknya. Manusia yang baik adalah mereka yang bisa memanfaatkan dengan maksimal setiap anugerah yang dikaruniakan kepadanya. Roda itu selalu berputar, persiapkan diri sebagai akrobatik yang baik.

Saturday, November 08, 2008

Mister Insomnia


Insomnia, kebiasaan burukku yang lama-lama jadi aku benci. Aku itu manusia, dan manusia itu seharusnya adalah mahluk diurnal yang beraktivitas di siang hari. Tapi anehnya lama-lama aku jadi mahluk nocturnal yang betah melek di waktu malam ketika semua orang sedang tidur. Yang aku bisa lakuin paling cuma nonton TV, baca buku, dengerin radio, ke burjo, atau ke warnet. Aktivitas itu lama-lama membosankan dan membuat aku nggak bisa prima dalam menjalani aktivitas siang hari yang mau nggak mau tetep harus ada.

Aku udah mencoba untuk tidur pada waktu ideal. Hari ini aku tidur jam 9 malam, tapi menyebalkannya aku bangun tepat pas Cinderella berubah wujud, alias jam 12 malam. Kayaknya waktu bilogisku udah kacau banget. Abis bangun itu mau tidur udah susahnya minta ampun. Bolak-balik posisi tidur, gonta-ganti bantal sama sekali nggak membantu. Mata masih tetap saja terpejam. Pikiran berkelana kemana-mana, apa aja jadi perhatian. Bahkan suara cicitan tikus yang biasanya emang selalu ada terasa sangat mengganggu. Dengerin radio, lagunya udah bukan selera semua. Mau ke burjo duit kok udah abis, dan hari ini udah makan 2 mie instan. Mau baca buku, kok mata lelah banget. Liatin TV kok udah banyak yang nggak siaran, yang tersisa cuma kuis SMS yang nggak jelas. Pilihan satu-satunya hanya ke warnet, dan itu artinya aku harus nodong ibuku yang malang lagi.


Sebenernya rutinitas ke warnet pada tengah malam terasa sangat menjemukan bagiku. Yang kulakukan di warnet kalo nggak ngeblog, ya facebook-an atau browsing wikipedia dan artikel-artikel lainnya. Kadang aku merasa waktu paling produktifku itu di malam hari. Tapi sebagai mahasiswa yang baik, aku nggak selamanya bisa menjalani kehidupan sebagai mahluk nocturnal. Itu antara lain karena kuliah, belajar kelompok, bikin tugas, dll dilakukan di siang hari. Kalau aku nggak tidur malam hari itu sama aja bunuh diri. Karena nanti siangnya pasti aku udah kayak kehabisa batere dan susah nyambung. Saat seperti itu yang bikin aku ingin sekali menyudahi kehidupan nocturnal ini.

Mungkin pikiran yang berkelana kemana-mana ini yang jadi biang masalahnya. Ketika akan tidur sharusnya pikiran dibuat menjadi rileks dan tenang. Aktivitas otak yang berat hanya akan membebani organ ini sehingga susah sekali untuk merilekskannya dan mengistirahatkannya. Apa inilah yang disebut masalah psikologis yang kudengar banyak dialami oleh pekerja kantoran yang banyak beban pikiran? Tapi aku kan bukan pekerja kantoran dan idealnya beban hidupku nggak banyak. Wah, apa ini berarti aku punya masalah yang serupa tapi tak sama dengan pekerja kantoran? Yang jelas aku merasa bahwa diriku ini orang yang ribet dan suka memikirkan banyak hal-hal yang nggak penting. Sesegera mungkin aku harus melakukan clean-up pada otaku ini. Jangan samapai hal ini berlarut-larut.


Inilah kiat-kiat yang aku rencanakan:
  • Untuk memperbaiki siklus biologisku, aku akan menghindari tidur siang terlalu lama (yang biasanya dilakukan untuk balas dendam karena begadang).
  • Jangan minum kopi, energi drink atau minuman lainnya yang mengandung kafein di sore atau malam hari.
  • Coba untuk minum teh atau susu dan jangan biarkan perut kosong ketika akan tidur.
  • Bisa juga ditambah dengan ritual mandi sebelum tidur, yang akan menciptakan perasaan bersih dan nyaman. (hiks, aku tuh kan jarang mandi)
  • Ketika akan tidur di malam hari aku coba untuk mendengarkan musik yang menenangkan, bisa dari radio atau MP3 player (hiks MP3 Playerku rusak, HP multimedia udah dijual, cuma tinggal radio).
  • Mencoba memeluk guling atau bantal dan mengkosongkan pikiran sewaktu akan tidur di malam hari.
  • Siang hari coba untuk mengikuti aktivitas yang bisa menarik perhatianku, sehingga nggak kepikiran untuk tidur siang (ke mall, ke toko buku, ke cafe atau warnet) kalo bisa jangan sendirian.
  • Mencoba untuk melatih untuk mengendalikan emosi, sehingga nantinya dapat mengontrol pikiran dilematis, melankolis, emosional, dll.
  • Mencoba berdoa sebelum tidur, berdoa bisa menciptakan perasaan aman, terlindungi, tenang, dan rileks.
  • Jangan pusatkan perhatian pada indera pendengar dan indera penglihat. Gunakan selalu indera pencium untuk menikmati udara segar atau wangi yang bisa menambah ketenangan tidur (bisa gunakan wangi-wangian alami atau buatan).
  • Hindari pikiran yang bisa mengacaukan suasana nyaman saat tidur, seperti lupa mengunci pintu, lupa ganti baju, lupa naruh ini naruh itu. Lakukan semua yang dapat menggangu pikiran itu sebelum mulai untuk tidur.
Yah, moga-moga nantinya ini dapat membantuku untuk tidur. Dan semoga pikiran mengganggu itu segera lenyap. Biarkan saja, apa yang terjadi pasti akan terjadi. Jalani hidup seperti adanya saja, jangan terlalu memaksakan diri. Toh hidup itu hanya sebentar, sayang sekali jika nggak dijalani dengan kegembiraan.

Friday, November 07, 2008

My Name Is...


Barusan iseng-iseng mampir ke blognya Ivana dan nemuin kuis yang seru banget di Blogthings.com. Kuis itu tentang maksud tersembunyi dari namamu. Iseng-iseng saja aku masukin nama asliku (yang tentunya bukan Ramon Belloua). Dan keluarlah hasil yang nggak bisa langsung aku pahami (karena masih dalam bahasa Inggris. Berkat bantuan dari Sederet.com dan Urban Dictionary, akhirnya bisa juga aku terjemahkan. Ketika baca hasilnya aku benar-benar terkejut! Kenapa? Simak aja arti dari namaku ini:
Kamu berjiwa bebas dan merasa jengkel ketika seseorang mencoba membatasimu. Kamu tidak bisa ditebak, petualang, dan selalu memiliki sedikit kejutan. Kamu tertinggal bukan karena berdiam diri, tetapi karena terlalu sibuk untuk bersenang-senang.

Kamu adalah orang yang begitu beruntung. Sesuatu selalu berjalan sesuai maumu. Dan karena kamu sangat beruntung, kamu tidak punya banyak kecemasan. Kamu hanya berharap yang terbaik dalam hidup. Kadang kamu sedikit merasa bersalah karena serakah. Oleh karena itu sebarkan keberuntunganmu pada orang-orang yang membutuhkannya.

Kamu seimbang, tertatur dan tertata. Kamu ingin bebek-bebekmu tetap pada barisan. Kamu berenegi dan kompeten, khususnya di tempat kerja. Orang-orang akan merasa kamu itu keras kepala dan berkepala batu. Itu karena kamu punya kepribadian dominan.

Kamu benar-benar orang yang orisinil. Kamu punya ide menakjubkan dan kekuatan untuk mewujudkannya. Kesuksesan datang agak mudah bagimu khususnya dalam bisnis dan akademis. Beberapa orang berpikir kamu mementingkan diri sendiri dan sedikit suka menguasai. Itu karena kamu orang yang keras.

Kamu cenderung sedikit latah. Mudah sekali membuatmu bergairah... yang bisa jadi hal yang baik atau buruk. Kamu punya antusias yang tinggi, tapi dapat luntur dengan cepat. Kamu nggak bisa bertahan pada satu hal untuk waktu yang lama. Kamu punya dorongan untuk menyelesaikan banyak hal dalam waktu singkat. Masalah terbesarmu adalah memastikanmu untuk menyelesaikan rencana yang kamu mulai.

Kamu ada dalam satu kemasan; ramah, menggairahkan, cerdas dan keras. Kamu ingin dunia ada dalam kendalimu, dan kamu bisa mempengaruhi hampir setiap orang yang kamu kenal. Kamu nggak selalu bisa menahan naluri untuk menindas yang lemah. Cuma ingatlah saja, mereka nggak punya cukup banyak hal untuk diri mereka seperti yang kamu punya.

Kamu adalah seorang pencari. Kamu selalu merasa gelisah dan punya banyak pertanyaan tentang hidup. Kamu cenderung gemar bepergian ke tempat-tempat secara acak. Kamu paling merasa nyaman ketika jauh dari rumah. Kamu sangat bernafsu dan mudah sekali tergoda. Dorongan-doronganmu kadang membawamu dalam masalah.

Kamu liar, gila dan pemberontak besar. Kamu selalu merasa berkuasa atas sesuatu. Kamu punya berton-ton energi, dan kebanyakan orang tidak bisa menanganimu. Kamu sangat bersemangat. Kamu benar-benar tidak bisa dikendalikan, dan cenderung terjebak dalam masalah. Tapi jenis masalah yang kamu hadapi penuh dengan keasyikan.

Biasanya kamu selalu hebat dalam segala hal... kamu selalu berusaha menjadi sempurna. Kamu percatya diri, otoriter dan agresif. Kamu punya kepribadian klasik "Tipe A".

Kamu orang yang percaya diri, punya keyakinan diri dan cakap. Kamu tidak mudah digertak. Kamu dapat dengan mudah menguasai banyak ketrampilan. Kamu nggak perlu banyak bekerja keras atas apa yang kamu inginkan. Kamu membuat hidupmu seperti apa yang kamu inginkan. Dan kamu akan menghalau setiap orang yang berusaha menghalangimu!

Kamu sangat intuitif dan bijak. Kamu memahami dunia lebih baik dari kebanyakan orang. Kamu juga punya imajinasi yang begitu aktif. Kamu sering terbuai dalam pikiranmu. Kamu cenderung paranoid dan pencemburu. Kamu kadang terlalu jauh untuk menafsirkan pertanda-pertanda.

Ngeri juga sih baca penjelasan lengkap yang mengandung makna tersembunyi dari namaku. Entah program maupun algoritma apa yang dirancang untuk nampilin hasil ini. Yang jelas, percaya atau nggak 90% dari pernyataan-pernyataan ini benar adanya terjadi padaku. Coba saja kamu baca postingan-postinganku, sedikit banyak mungkin kamu akan setuju. Semakin lama aku jadi semakin sadar kalo aku udah kayak monster. Seperti Hitler model baru, ngeri kan. Meskipun begitu aku merasa banyak hal dalam hasil ini yang dilebih-lebihkan. Tapi tetap aja aku percaya kalo 90% adalah benar. hebat ya yang buat program. Aku nggak usah bikin autobiografi udah dibikinin. Hehehe.

Kalo kalian juga mau coba silahkan saja masuk ke link ini.
Lihat hasil aslinya dalam bahasa Inggris disini.

Thursday, November 06, 2008

Rien à écrire...


Ketika nulis postingan ini aku bingung banget mau nulis apa. Mood aku baru nggak cocok buat nulis. Kayaknya perasaan baru campur aduk dan susah untuk dideskripsikan. Begitu banyak hal yang kurindukan. Begitu ingin aku lebih nyaman menjalani hidup. Tapi entah kenapa kok semakin hari rasanya semakin gelap saja. Padahal di luar sana banyak hal yang berkilauan dan menyilaukan. Entah apa namanya rasa ini. Yang jelas rasanya aneh dan menyebalkan.

Aku sadar aku bukanlah satu-satunya yang merasakannya. Mungkin begitu banyak orang-orang yang bahkan setiap hari merasakannya. Sampai akhirnya semuanya semakin terpuruk di dalam lubang tak berdasar. Dan ketika menyadarinya, terasa sulit lagi untuk merangkak naik. Bahkan lebih parahnya lagi, bisa saja aku akan terbiasa menjalaninya. Kegelapan total dalam hati dan pikiran yang hanya menambah hidup semakin kelabu.


Tidak ada gunanya mengeluh. Semakin sering mengeluh, maka kekuatan akan semakin lemah. Padahal untuk menggapai permukaan butuh usaha dan tenaga yang maksimal. Kilau cahaya yang memendar di atas sedang menunggu untuk melenyapkan segala kegelapan dalam hati dan pikiran. Tapi itu sangatlah tidak mudah dan nyaris mustahil. Untuk itulah perlu keyakinan bahwa suatu saat aku akan mampu untuk mengakhiri segala kegelapan ini. Bila semua sudah dilakukan lalu yang bisa kulakukan hanyalah menunggu bagaimana waktu akan menjawabnya. Aku sadar bahwa aku ini lemah, tapi aku harus kuat.

Di akhir tulisan aku hanya bisa berharap untuk tidak terlalu terlena dalam perasaan ini. Aku harus segera sadar secepat mungkin. Waktu berlalu begitu cepat. Bila yang kulakukan hanyalah meratap dan meratap, maka semuanya hanyalah akan berlalu tanpa arti. Tidak ada gunanya mengasihani diri. Dunia ini kejam, jika aku berhenti maka sesuatu di belakang akan menelindasku. Siapa yang kuat dia yang menang.

Aku harus kuat

Wednesday, November 05, 2008

Udah Bokek Apa-apa Naek bikin Hoek


Krisis global yang dialami oleh sebagian besar negara di dunia memang dampaknya sangat menjengkelkan dan menyedihkan. Begitu juga di Jogja kampung halamanku yang tercinta ini. Sekarang untuk beli segala sesuatu musti merogoh kocek yang lebih dalam. Aku yang saat ini jadi pengangguran (kuliah aja nggak pake part time) jadi kalang kabut. Sumber dana harian hanya dari ibu dan sumbangan sukarela temen-temen yang aku bantuin sesuatu. Padahal kebutuhanku nggak bisa dibilang sedikit (walaupun nggak bisa dibilang banyak). Walhasil sekarang aku jadi lebih banyak gigit jari.

Nilai tukar dollar terhadap rupiah saat tulisan ini ditulis mencapai Rp.11.102/$1 (sumber: Bank Indonesia). Akibat angka keramat itu, seluruh barang-barang naik harganya secara berjamaah. Telur yang dulu sebutir cuma Rp.1000 sekarang mencapai Rp.1300. Angkot yang dulunya cuma Rp.2000 sekarang Rp.2500. Dan yang lebih parah lagi, warnet Groovy Concat yang dulu happy hournya cuma Rp.1000 per jam, sekarang naik 150% alias jadi Rp.2500 per jam. Semua ini benar-benar menyengsarakanku yang biarpun bukan anak kost tapi kondisi dompetnya seperti anak kost pada umumnya.


Akibat tarif warnet yang naik, aku jadi perlu pikir-pikir 2 sampai 10 kali. Tapi toh akhirnya dengan susah payah aku memaksakan untuk ngenet juga. Ngenet adalah kebutuhan mendasarku selain makan dan minum (duh lebay banget). Tanpa ngenet badanku bisa gatel-gatel dan meriang. Daripada lebih menderita jadinya aku tetep ngenet dengan harga yang aduhai itu. Selain itu tetep aku harus melek tengah malam biar tetep dapat tarif yang katanya murah (padahal mahal). Semoga aja perjuangan ini ada artinya. I'm blogging for living.

Krisis global, bagaimanapun harus dihadapi. Manusia itu tidak selamanya berada di comfortable zone, sehingga manusia yang beruntung adalah yang mampu mempersiapkan apapun yang terjadi. Tuhan kalau memberikan cobaan itu nggak akan lebih dari kemampuan ciptaannya. Jadi kalo sekarang aku diuji harus menghadapi harga-harga yang naik, maka Dia tahu bahwa aku itu orang yang kuat dan mampu mengatasinya. Yang bisa aku lakuin sekarang cuma berdoa agar nantinya krisis mereda dan semua kembali normal. Juga agar aku bisa cepet lulus dengan nilai baik dan dapat kerjaan layak. Jadi mahasiswa itu semacam tekanan batin, di satu sisi aku bukan lagi anak-anak, tapi di sisi lain kadang aku masih merasa seperti anak-anak. Remaja nanggung seperti aku dituntut untuk bisa mempersiapkan hidup layaknya manusia dewasa.


Lupakanlah krisis global, yang bisa dilakuin adalah berpikir kreatif. Misalnya bener-bener bokek, aku bisa nebeng laptop temen untuk bisa wifi gratis di kampus. Atau misalnya bener-bener nggak ada motor dan naik angkot mahal, aku harus bisa jalan kaki misalnya ke kampus (dengan resiko betis bengkak). Pokoknya harus seperti bunglon yang dapat menyesuaikan diri pada kondisi apapun. Semakin bisa menyesuaikan diri maka akan semakin bisa fleksibel bahkan dalam kondisi ekstrim seperti apapun. Kemauan itu harusnya berbanding lurus dengan kemampuan. Bila saat ini memang belum mampu, maka tabahkan hati jika hanya harus memimpikannya. Namun jangan jadikan mimpi itu menyakiti hati dan membuat putus asa. Tapi jadikanlah mimpi sebagai pemacu diri untuk berusaha meraihnya. Mau krisis global atau krisis moneter, yang jelas dunia nggak pernah menyediakan sesuatu bagi penghuninya dengan mudah. It's not a first class hotel, it's a wild jungle.

Another post of Kyai Djarkoni (iso ujar ra iso nglakoni)

Sumber foto: Corbis and [modified from] MyGroovy

Saturday, November 01, 2008

Railfan : The Iron Horses Lover


Beberapa waktu yang lalu aku sempat posting tulisan mengenai sepasang railfan yang menikah diatas lokomotif yang berjalan lambat dari Stasiun Tugu ke Stasiun Lumpayangan di Yogyakarta. Komunitas railfan memang begitu eksentrik dan unik dalam mengekspresikan kecintaan mereka terhadap kereta api. Bahkan ada yang berjam-jam menunggu kereta api lewat di perlintasan rel hanya untuk mengagumi keberadaannya. Untuk yang satu ini aku memang pernah mengalaminya. Waktu kecil dulu, aku adalah seorang railfan sejati. Setiap pagi buta aku selalu merenget pada kakekku tercinta untuk diantar melihat kereta api melintas di bawah fly-over Lempuyangan.

Sejak mesin uap pertama kali ditemukan oleh James Watt dan lokomotif bermesin uap ditemuka oleh George Stephenson, kereta api telah menjadi sarana transportasi masal yang menyita perhatian. Alat transportasi yang terdiri dari lokomotif berserta rangkaian gerbong dan berjalan pada jalur rel ini langsung menjadi sarana yang efektif pada awal kemunculannya. Kereta api bahkan merupakan sarana yang membantu mobilitas bangsa Belanda untuk menaklukan tanah jajahannya, termasuk Indonesia ini. Seringkali aku memperhatikan banyak bekas jalur kereta yang nggak dipakai lagi di Jogja ini. Itu adalah bukti bahwa jaman dulu, kereta api itu fungsi dan perannya sangat besar.


Para pecinta kereta api biasanya memiliki alasanya sendiri-sendiri untuk hobinya ini. Secara gamblang, kecintaan mereka ini dapat diungkapkan melalui kegemaran memotret kereta api, melihat kereta api dan membuat model miniatur kereta api. Mereka sering juga mengunjungi bekas-bekas jalur kereta, menonton lokomotif bekas, dan ada pula yang gemar mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kereta api, misalnya sejarah dan konstruksinya untuk kemudian didiskusikan bersama. Ferroequinology (ferro: besi, equino: kuda, logy: ilmu) adalah istilah yang merujuk pada ilmu yang mempelajari perkeretaapian, khususnya lokomotif, para pembelajarnya disebut ferroequinologist. Di Indonesia sendiri Museum Kereta Api Ambarrawa merupakan surga bagi para railfan. Cukup unik memang melihat tingkah para railfan, kadang terkesan childish. Salah satu varian railfan adalah metrophile yang secara spesifik lebih cenderung pada subway atau kereta api bawah tanah. Menurut Wikipedia, ada seseorang metrophile bernama Darius McCollum yang berani untuk menyamar menjadi pegawai subway New York hanya untuk bisa mengemudikan kereta, memperbaikinya, dan membantu pekerja subway lain. Karena melanggar hukum akhirnya dia dipenjarakan.


Bagaimanapun juga hobi ini perlu mendapatkan aprsiasi. Menurutku orang yang dapat mengekspresikan ketertarikan dan minatnya adalah orang yang paling bahagia. Dan menjadi railfan aku rasa akan sangat seru dan menyenangkan. Railfan tidak berbeda dengan para pendaki gunung yang mencintai alam pegunungan. Mereka sama-sama memiliki ketertarikan yang sulit dipahami oleh pandangan awam. Apalagi jika mereka sampai mau mengeluarka berpuluh-puluh bahkan ratusan juta untuk membeli dan menyusun model kereta api yang mereka gemari. Tapi menurutku ini wajar saja kok, bila bicara masalah hobi, tidak ada hal yang terasa kelewatan. Vive Ferroequinophile!

Sumber gambar Corbis dan koleksi pribadi

Friday, October 31, 2008

Berbagi Tutorial Joomla!


Perkembangan dunia blog dan website telah begitu pesat. Dulu kalo aku mau bikin website aku masih pake program FrontPage atau Dreamweaver yang biarpun instan tapi nggak dinamis. Untuk belajar PHP, ASP, ataupun pemrograman web terstuktur lainnya, rasanya ruang otak udah nggak cukup. Kaget juga baru-baru ini denger ada Content Management System (CMS) yang udah canggih, gratis pula. CMS sendiri bagiku adalah mainan baru yang menyenangkan. Dengan CMS membuat blog dan website seperti menjentikkan jari saja. Pengolahannya dan pengelolaannya sepenuhnya sangat user-friendly dan lengkap. Salah satu CMS yang udah aku pelajari adalah mesin Wordpress yang sangat terkenal sebagai pengelola blog.

Kebetulan aku dapat kesempatan untuk belajar CMS yang lebih canggih lagi. Hal ini bermula waktu dosenku yang tercinta (bohong!) memberi tugas untuk bikin paper sistem web framework. Karena tugas ini sangat urgent untuk dikerjain ya terpaksalah aku coba untuk ngerjainnya. Soalnya kalo nggak bisa-bisa nilaiku anjlok, nih dosen killer banget sih. Buru-burulah aku ke perpus buat cari buku yang cocok. Bermenit-menit mencari akhirnya nemu juga buku yang bahas sistem framework PostNuke. Langsung tanpa basa-basi aku pinjem dan mulai untuk buka-buka. Beberapa waktu setelah puas buka-buka, aku ngerasa kalo baik PostNuke sendiri maupun buku yang ngebahasnya sama sekali nggak user-friendly. Kepalaku sampe berat dibuatnya.


Akhirnya aku lari ke Toga Mas buat cari referensi buku. Ternayata disana baru ada event diskon Joomla!. Semua buku yang ngebahas Joomla! didiskon habis. Harganya dibawah harga pasar man. Ya udah lah, terpaksa aku nodong ibu buat beliin ni buku. Setelah dibaca-baca, ternyata memang sistem framework yang bener-bener canggih. Pantes aja sistem ini jadi buah bibir. Tanpa banyak basa-basi aku mulai untuk nulis paper killer ini. Yap, nggak sampai sejam semua materi udah kekumpul. Aku bersyukur banget dapat koneksi internet gratis, yang akhirnya bisa dimanfaatin buat cari materi tambahan. Setelah beberapa jam paper selesai dan aku tambah pinter.

Kesimpulannya, Joomla! MEMANG CMS YANG PALING OKE baik buat bikin website atau weblog. Antarmuka penggunanya (user interface) bener-bener super friendly. Udah gitu banyak pula plugin yang bisa didownload dengan gratis di portalnya. CMS punya Wordpress lewat deh, Joomla! punya fitur yang super lengkap dan super canggih. Nggak perlu mikirin lisensi apalagi hak cipta. Joomla! adalah milik kita semua dan dapat digunakan, dikembangkan, diutak-atik ato diinstal oleh siapapun. Software kayak ginilah yang harusnya bertebaran dimana-mana. Karena software open-source adalah software baik hati yang bikin siapapun cerdas dibuatnya.


Paper udah selesai, rasanya lega banget. Bayangan nilai anjlok mendadak jadi sirna. Semuanya tampak indah dan menyenangkan. Berkali-kali baca paper hasil karyaku ini rasanya kok bangga ya. Nggak sia-sia berjam-jam dilakuin buat nyusun paper. Walaupun sempet terhambat masalah format, toh semuanya dapat diatasi dengan lancar. Tapi apa gunanya sih kebahagiaan ini disimpen sendiri. Toh ilmu itu bakal bertambah banyak kalo dibagi dengan orang lain. Untuk itulah aku mau berbagi tutorial Joomla! yang aku bikin dalam bentuk paper dengan format pdf. Untuk kamu semua yang tertarik dan pengen tau lebih jauh tentang Joomla! aku rasa sedikit banyak peper ini bisa membantu. Aku memang masih pemula untuk itu aku mohon bimbingannya pada yang udah lebih tau.

Kamu bisa download paperku disini
http://www.4shared.com/document/HrJ5KbOt/makalah_Joomla.html

Senangnya bisa berbagi.... :)

Thursday, October 30, 2008

Halloween Creepy Time


Bulan Oktober memang bulannya Halloween. Halloween atau All Hallow Eve adalah festival yang lazin dirayakan di Amerika Utara khususnya Amerika Serikat. Biasanya Hallowen dirayakan setiap tanggal 31 Oktober atau malam sebelum hari raya Katolik yaitu Hari Semua Orang Kudus (All Hollow), dari situlah asalah nama Halloween. Asalnya Halloween merupakan tradisi paganis untuk merayakan musim panen yang dibawa oleh orang Celt dari Irlandia, Britania dan Perancis. Halloween selalu identik dengan mahluk menyeramkan dari dunia barat, seperti penyihir, goblin, setan, monster, dll. Labu Jack O'Lantern adalah simbol yang identik Halloween. Di Indonesia sendiri Halloween kurang dikenal namun mulai diperkenalkan melalui penyebaran pengaruh kebudayaan Amerika. Contohnya dapat dilihat saat ini, banyak TV yang mulai menjadikan Halloween sebagai tema tayangannya.

Malam ini seperti biasa aku gelisah menunggu jam tengah malam untuk bisa ke warnet dan menikmati happy hournya yang super murah. Sembari menunggu tengah malam aku biasa nonton tayangan film di TV untuk membunuh waktu. Tapi tayangan malam ini bener-bener menyebalkan. Setelah bosan menonton sinetron di RCTI, aku pindah channel ke Trans TV yang ternyata menyajikan film horror. Film horror adalah genre film yang sangat aku benci. Selain membuat penontonnya ketakutan, film horror tidak memberikan apa-apa lagi yang bermanfaat. Balik lagi pindah ke RCTI yang kali ini menayangkan juga film monster, yang bikin aku ngeri dan jijik. Jadi malam ini, mau tak mau aku harus menikmati sajian film yang hanya bikin aku ngeri untuk keluar rumah.


Begitu menyebalkannya cara merayakan Halloween seperti ini. Mungkin di negara asalnya Halloween diperingati dengan trick or threat, labu Jack O'Latern, pesta kostum, dll itu bisa terasa meriah dan seru. Tapi kalo dirayakan dengan tayangan seram kayak gini jelas-jelas aku nggak setuju. Sejujurnya aku bukan tipe orang penakut. Tapi aku paling tidak suka ditakut-takuti. Perasaan takut seperti ini hanya membuat aku kehilangan pikiran rasional. Kehilangan pikiran rasional membuat aku menjadi takut keluar rumah walaupun ingin. Dan akhirnya aku cuma bisa misuh-misuh sambil memaksa untuk pergi ke warnet.

Nonton film horror sebenernya kayak buah simalakama. Ketika belum mulai nonton memang kayaknya males banget dan begitu kuhindari. Namun begitu sudah mulai melihat sedikit tayangannya, timbul juga rasa penasaran ingin tau ceritanya. Wah, kalo udah gini rasanya seperti tersihir dan tidak mau beranjak. Sesudah menonton biasanya aku cuma bisa menyesal, karena yang tersisa cuma rasa takut. Aku juga heran, kenapa sih manusia senang menakut-nakuti diri sendiri. Sepertinya film horror sudah seperti candu yang mematikan saja. Yang namanya candu memang suka sesal di belakang. Itulah yang buat aku begitu menghindari film horror. Tapi kalo memang udah nggak ada yang lain buat dikerjakan atau ditonton ya apa boleh buat. Kacau besar lah pokoknya kalo udah di situasi ini.


Akhirnya jarum jam nunjukkin juga pukul 12 malam. Itu artinya aku harus keluar rumah kalo ingin ke warnet dengan happy hour price. Ya, akhirnya aku ambil pilihan untuk keluar biarpun dengan resikp ketakutan. Jam segitu di komplek aku kebanyakan udah pada tidur dan suasana malam menjadi mencekam. Malam-malam seperti ini biasanya tidak begitu mempengaruhiku. Aku yang memang sudah terbiasa keluar malam tidak pernah mempedulikan betapa mencekamnya suasana tengah malam itu. Tapi lain sekali malam ini, sehabis nonton dua tayangan bioskop Trans TV, yaitu Darkness Fall dan Tales From The Crypt pikiran irrasionalku mulai menguasai. Jangan-jangan ini, jangan-jangan itu, perasaan was-was akan sesuatu yang nggak perlu dicemaskan memang menyebalkan. Namun toh aku pergi dan sampai ke warnet juga. Dengan itu terbuktilah bahwa sebenernya rasa takut hanyalah bagian dari imajinasi. Aku akui setan itu memang ada, tapi setan bunuh orang rasanya kok masih sulit ya buat percaya.

Bahan bacaan:
Halloween - Wikipedia Indonesia
Halloween - Wikipedia English

Sumber foto: Corbis, Marion Raven

You Give Me Something


Saat tulisan ini dibuat, postingan pada blog aku tercinta ini udah mencapai 50 post walaupun ada banyak juga draft post yang akhirnya nggak di publish. Pada tulisan ke-50 ini aku pengen meninjau blog aku lagi untuk kemudian membuatnya lebih baik lagi. Karena dengan peninjauan ini, di masa mendatang aku dapat menyusun tulisan, foto, meterial pendukung, link-ling dan template blog yang lebih menyamankan dan memenuhi kebutuhan pengunjung blogku yang tercinta.

Biarpun selama ini masih sedikit pengunjung blog yang bersedia mampir, aku mencoba bersikap optimis saja. Yang penting sekarang adalah bagaimana menciptakan blog yang baik, tanpa harus rewel soal ini itu. Jangan meminta sesuatu yang lebih ketika kau tidak memberikan apa-apa, ungkapan itu sebaiknya lebih aku pahami lagi.


Pada awal mulanya aku memakai fasilitas blog pada Google Blogger, ada dua versi blog yang aku miliki. Versi itu adalah versi bahasa Indonesia (itisrama-id.blogspot.com) dan Inggris (itisrama.blogspot.com). Namun pada perkembangannya, terasa repot juga untuk mengelola dua blog untuk seorang newbie seperti aku yang baru belajar nulis, apalagi kemampuan bahasa Inggris aku juga pas-pasan (kok jadi minder ya?).

Akhirnya aku putuskan untuk melakukan merger pada dua blog ini menjadi blog yang saat ini ada. Paska keputusan itu aku menjadi semakin rajin posting dan tidak merasa terbebani. Namun yang menjadi masalah, blog ini menjadi semakin didominasi oleh tulisan berbahasa Indonesia. Tapi sudahlah, sementara ini aku mencoba menciptakan environment menulis yang lebih ringan karena sejujurnya menulis dengan English itu terasa berat bagiku (selalu merasa takut akan grammar dan tenses). Konsekuensinya adalah belakangan ini aku merasa kemampuan bahasa Inggris yang semakin menurun.


Dalam menulis aku menciptakan situasi yang sebebas-bebasnya. Tidak ada lagi batasan tema, I just write that I think. Seringkali aku membuat tulisan yang begitu pribadi tapi juga kerap menulis yang bersifat umum. Sumber bacaanku terutama dari Wikipedia (versi Indonesia atau Inggris) juga artikel-artikel yang ter-crawl oleh Google. Untuk sumber foto aku selalu setia memakai Corbis, karena selama ini Corbis merupakan portal yang serba komplit untuk masalah materi foto.

Foto yang ditampilkan dalam blog aku sebisa mungkin aku hindari untuk menampilkan orang-orang bule. Hal sepele ini sebenarnya akibat trauma ketika aku lomba presentasi di kampus Kedokteran UGM. Oleh jurinya aku dikritik karena banyak menampilkan gambar orang bule sebagai foto pendukung materi. Aku rasa hal itu ada benarnya juga. Masyarakat umumnya menyukai hal yang bersifat lokal, itu lebih memberikan rasa kedekatan.

En Rollercoaster adalah nama blog ini ketika awal diciptakan dan sampai saat ini tidak dirubah. Nama ini merupakan gabungan kata Inggris dan Prancis yaitu En (Prancis: di dalam) Rollercoaster (Inggris: wahana halilintar). Lagu Ronan Keating yang berjudul Life is a Rollercoaster merupakan inspirasi terbesar dari pemilihan nama ini. Jadilah aku memilih En Rollercoaster untuk menggambarkan tulisan-tulisanku yang menjadi representasi hidup yang selalu naik turun seperti jalur rollercoaster dan manusia berada pada kereta rollercoaster yang nantinya akan berhenti pada waktunya.

Themes (tampilan design) blog ini hanyalah modifikasi kode CSS dari theme Minima Black bawaan dari Blogger. Untuk backgroundnya, dulu aku mengunduh dari DeviantArt, tapi aku lupa alamat pastinya dan siapa pembuat originalnya (maaf seribu maaf, saat itu masih cupu). Sebenarnya aku masih merasa kurang terus pada tampilan design blog aku ini. Beberapa kali aku melakukan modifikasi sidebar, logo, header, dll. Rencananya aku akan membuat themes yang lebih mencerminkan isi blog ini, dan tentunya tidak lupa untuk lebih menghormati hak cipta. Doakan saja itu dapat segera terealisasi.


Ada beberapa rencana yang aku siapkan untuk blog ini, diantaranya adalah mempersiapkan private hosting. Untuk mesinnya aku akan mengambil dari Wordpress.org, karena mesin ini adalah yang paling baik menurutku. Mesin Blogger memiliki banyak keterbatasan dan rentan dihapus oleh Google (semoga ini tidak terjadi!). Tapi rencana ini aku rasa baru akan terealisasi saat blog ini sudah benar-benar bisa lebih baik lagi perkembangannya. Saat ini aku juga masih belajar untuk lebih mengenali sistem Wordpress agar nantinya ketika diluncurkan, blog baruku akan benar-benar matang penggarapannya.

Selama ini aku merasa blog sudah benar-benar memberikan begitu banyak ruang bagiku untuk mengekspresikan diri. Tanpa blog, rasanya semakin lama aku semakin menjadi katak dalam tempurung. Lewat blog aku belajar untuk mengapresiasi, mengungkapkan sesuatu, menghargai karya orang lain dan banyak hal postif lainnya. Teknologi ini memfasilitasiku dan menjadi oase bagi krisis eksistensi.

Thursday, October 23, 2008

Alter Egos


Me, at my home sweet home. I need to go out, somewhere far from home
Me, somewhere far from home. I need to back home, I feel insecure
Me, alone and feel lonely. I need to be around with somebodies who love me
Me, around with somebodies who love me. I need to take a break and be alone
Me, finally I know that I am restless. I have no place to stay

Sepenggal kalimat ini adalah apa yang aku rasain tadi. Lucu juga ya, aku sekarang nggak inget lagi apa maksud kalimat itu. Jadinya sulit mau nulis apa dan menjelaskan apa. Entahlah, kadang ngeri juga kalo menyadari bahwa terkadang aku seperti bukan aku. Penyakit pikunku ini kadang berkembang menjadi ketidaksadaran. I have no place to stay, even in my mind. Gagasan, pikiran, penyataan-pernyataan terkadang hilang seperti kabut. Keinginan, ketakutanku adalah sesuatu yang tidak terdefinisikan. Aku adalah manusia amoeba.

Tapi lupakanlah, hidupku mungkin hanyalah kumpulan dari mozaic-mozaic tak beraturan dan beraneka warna. Sepintas tampak semrawut dan tidak harmonis, namun itu adalah suatu kesatuan. Keberanekaragaman membuat hidup menjadi dinamis dan fleksibel. Mungkin suatu saat aku mampu menerima semuanya. Jika bumi menyediakan susu, maka aku bisa menjadikannya yogurt atau keju. Apapun yang bumi sediakan, aku harus mampu menjadikannya baik. Bumi telah menyediakan segalanya untuk memenuhi segala kebutuhanku. Tapi bumi tidak menyediakan apapun untuk segala kerakusanku.

Dimanapun aku berada, selalu ada cara untuk menjadikannya seperti di rumah. Rumah yang sebenarnya ada dalam pikiranku. Semua yang tersaji secara visual mungkin adalah semu. Nikmatilah segala kebosanan yang ada. Janganlah mempersalahkan keadaan. Terimalah keadaan apapun yang mungkin akan dialami. Tidak akan pernah ada habisnya sesuatu untuk disesali. Pilihan selalu ada di tanganku, untuk menikmatinya atau menjadikannya siksaan.

Tuesday, October 21, 2008

Quick Post


Nggak terasa rasanya udah 6 hari semenjak postingan terakhir. Berada dalam situasi malas seperti ini memang kadang membuat keterusan sampai akhirnya menyadari banyak hal yang terlewat. Kalau sudah kayak gitu biasanya hanya bengong atau mulai bingung. Apa daya sesuatu yang terlewat memang tidak bisa dikembalikan lagi. Jadinya yang bisa dilakuin cuma mengais-ngais apa saja yang belum terlewat untuk kemudian dimanfaatkan sebaik-baiknya. Lebih baik terlambat daripada tidak pernah sama sekali. Tapi tentunya akan lebih baik lagi jika tidak pernah sampai terlambat.

Ngomong apa sih tadi barusan? Yang jelas selama 6 hari ini aku banyak disibukkan oleh berbagai kegiatan nggak penting. Tidak post bukan berarti tidak online. Hampir setiap hati aku online cuma tidak punya ide untuk posting, bahkan hari ini. Kerasa banget deh rasanya kalo bener-bener butuh banget yang namanya komputer. Disaat punya ide, tiba-tiba saja bisa menguap kalo nggak segera direalisasikan. Tapi apapun itu, jangan sampai keterbatasanku mampu membatasiku lebih jauh lagi. Sekarang itu waktunya bangkit untuk mencari sesuatu yang belum ada, bukan untuk menyesali apa yang tidak ada. Fasilitas memang membantu terciptanya kreativitas, namun bukan menjadi candu kreativitas.

Omong-omong seneng juga nie, akhirnya aku dapat awardku yang pertama dari mbak Astrid as Friendly Blogger. Berlebihan nggak sih sebenernya? Sebagai blogger aku tidak cukup rajin untuk blogwalking dan berkenalan dengan temen blogger lainnya. Cukup friendly-kah aku? Hehehe, aku rasa masih jauh lah. Positive thinking-nya moga-moga dengan award ini aku bisa semakin friendly, baik di dunia maya maupun nyata. Biarpun nggak ada kewajiban untuk nerusin ke banyak orang, tapi aku akan coba untuk nerusin award ini buat pak'deku sendiri dan Antown. Monggo diambil ya, itulah susahnya kalo nggak cukup friendly, dikasih award gini bingung mau kirim balik ke siapa.

Setelah berkali-kali gonta-ganti logo, akhirnya aku nemu juga logo dan tagline yang cocok buat blog ini. Logo ini tipografinya terinspirasi dari album-art Womanizer-nya Brtiney Spears. Bahkan aku memakai jenis font yang sama, moga-moga saja nggak dikatakan plagiat. Ya kata orang sih terinspirasi itu lebih terhormat daripada plagiat. Gimana menurut kisanak logo baruku ini? Hope got a good respond. itung-itung belajar desain lah. Sudah lama vakum soalnya.


Cukup banyak sebenarnya rencanaku ke depan yang udah aku pikirkan. Salah satunya adalah untuk bisa kerja part time. Saat ini memang aku butuh penghasilan untuk bisa menebus notebook dambaan. Selain itu aku juga pengen lebih serius kuliah. Belakangan ini aku merasa begitu ketinggalan dan tambah geblek. Kalo ingin masa depan yang lebih baik seharusnya aku mampu merubah semua kebiasaan buruk itu. Hilangkan sifat malas dan semakin semangat. Kesuksesan hanya menunggu untuk diraih kok sebenernya.

Hari ini juga adikku Sinta berangkat ke Bandung buat acara lomba bahasa Mandarin. Moga-moga dia bisa sukses disana dan mendapat juara. Melihat usahanya yang gigih untuk belajar dan latihan bahasa Mandarin selama setahun ini rasanya cukup pantas dia mendapatkannya. Tapi tentunya keputusan juri dan kehendak Tuhan yang menentukkan segalanya. Lagi-lagi sebagai manusia cuma bisa menerima segala pemberian Tuhan sebagai anugerah. Bila pandai bersyukur pasti akan mendapat lebih.

Seperti biasa gambar bersumber dari Corbis