Ngelihat film "The Day After Tomorrow" (yang sebenernya udah sering aku tonton) aku jadi keinget masalah global warming yang harusnya diinget terus untuk kemudian dilakukan tindakan. Bumi saat ini udah semakin panas, panas disini bukan maksudnya tambah keren tapi bener-bener panas. Lapisan Ozon di atmosfir udah semakin tipis dan efek rumah kaca semakin dirasakan. Diramalkan pada beberapa tahun ke depan kejadian yang ada di film "The Day After Tomorrow" bakalan bener-bener terjadi. So, this movie is no longer science fiction.
Beberapa waktu yang lalu aku sempet pula menonton film dokumenter Al Gore tentang bahaya Global Warming, "An Inconvinient Truth". Dari film itu maka bulu kuduk penontonnya akan dibuat bergidik oleh kenyataan-kenyataan yang dipaparkan mengenai kondisi bumi kita saat ini. Berbeda dengan "The Day After Tomorrow" film ini bukan fiksi ilmiah, tapi adalah fakta ilmiah. Al Gore menyatakan bahwa bumi saat ini sudah rusak, penampakan bumi pada tahun 80an bahkan tidak sama lagi seperti saat ini. Begitu banyak es kutub yang mencair, spesies yang punah, dan pencemaran lingkungan yang terjadi. Hal-hal itu memacu perubahan iklim yang perlahan-lahan mulai terasa. Al Gore mengibaratkan perubahan iklim itu dirasakan manusia seperti katak yang direbus di dalam tungku yang dipanaskan perlahan-lahan. Pada awalnya perubahan iklim ini tidak dirasakan sampai akhirnya sudah terlambat untuk menyadarinya.
Global warming (pemanasan global) pada dasarnya adalah peningkatan suhu rata-rata dari atmosfer, laut dan dataran bumi. Fenomena ini terjadi akibat meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca (Uap air, karbon dioksida, metana, nitrogen oksida, dll) di atmosfer. Meningkatnya gas-gas tersebut menimbulkan efek yang disebut efek rumah kaca, yaitu proses dimana atmosfer memanaskan sebuah planet. Prosesnya adalah ketika radiasi panas matahari memasuki permukaan bumi melalui atmosfer, oleh permukaan bumi dipantulkan kembali ke luar angkasa. Namun tidak semua radiasi ini dikembalikan ke luar angkasa, akan tetapi atmosfer menghambat sebagian radiasi sehingga tertahan diantara atmosfer dan permukaan. Pada keadaan normal, efek rumah kaca dibutuhkan bumi agar temperatur bumi tetap terjaga pada malam hari ketika matahari tidak lagi menyinari bumi. Akan tetapi meningkatnya efek rumah kaca menimbulkan akibat yang parah, yaitu bumi menjadi semakin panas.
Begitu banyak kegiatan manusia yang tidak ramah lingkungan. Membuang emisi gas yang beracun (gas rumah kaca), menebang pohon-pohon (yang sebenarnya dapat menetralisir emisi gas beracun) di hutan-hutan seluruh penjuru dunia dan penggunaan bahan-bahan yang mampu meracuni bumi (laut, tanah, dan udara). Peningkatan panas bumi saat ini mencapai 0,1-0,7 derajat celsius dalam 100 tahun terakhir. Bagi orang yang optimis mungkin angka ini terlihat kecil, tapi dampaknya sangat mengerikan. Cuaca yang berubah-ubah secara ekstrim, bencana alam yang sering terjadi, pulau-pulau yang mulai tenggelam karena naiknya permukaan laut, juga curah hujan yang tinggi. Keadaan ini akan semakin parah dari tahun ke tahun, sehingga suatu saat bumi tidak lagi menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali. Nasib manusia dan mahluk bumi lainnya telah ada di ujung tanduk karena sementara ini hanya ada satu bumi untuk ditinggali.
Banyak reaksi yang dialamatkan untuk mencegah efek dari pemanasan global untuk tidak menjadi semakin parah. Salah satunya adalah Protokol Kyoto yang disetujui oleh sebagian besar negara di dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu ada juga Konfrensi Pemanasan Global di Bali bulan Desember 2007 lalu. Akan tetapi semua ini hanya akan berakhir sebagai perjanjian konyol saja bila tidak ada tindakan lebih lanjut untuk menyelamatkan bumi dari masing-masing individu. Oleh karena itu sebaiknya setiap individu menyadari dengan sungguh-sungguh untuk bahwa bumi sedang dalam bahaya dan memerlukan perawatan. Salah satunya yang bisa dilakukan adalah:
- Menghemat kertas - Selembar kertas mungkin mewakili sebatang pohon yang ditebang di hutan-hutan penjuru dunia. Semakin sedikit pohon yang tersisa maka penetralisir gas rumah kaca semakin hilang, akibatnya atmosfer bumi akan semakin tebal oleh gas tersebut.
- Mengurangi emisi gas rumah kaca - Jangan gunakan mobil maupun kendaraan bermotor lainnya bila memungkinkan, budayakan bersepeda yang selain lebih sehat juga ramah lingkungan. Sementara ini bahan bakar kendaraan bermotor masih menghasilkan buangan gas yang beracun bagi bumi.
- Hemat listrik, dengan menghemat listrik maka akan semakin sedikit bahan bakar yang diperlukan untuk menghidupkan generator pembangkit listik. Beberapa pembangkit listik masih menggunakan bahan bakar fosil sebagai tenaga pembangkitnya.
Itu adalah contoh kecil dari usaha penyelamatan bumi. Semakin kita memikirkan dampak dari perbuatan yang kita lakukan bagi kesehatan bumi, maka kita akan semakin sadar untuk lebih menyayangi bumi. Masih banyak lagi yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan bumi. Saat ini mungkin bumin telah sakit parah, akan tetapi kita masih bisa mencegah untuk tidak semakin parah. Yang aku lakukan saat ini hanyalah menjadi penyambung lidah para penyelamat bumi. Mungkin beberapa pembaca sudah bosan atas pesan-pesan anti global warming. Tapi hanya itulah yang bisa manusia lakukan untuk tetap bisa tinggal di bumi yang memang hanya satu-satunya ini. Menyelamatkan bumi harus dimulai dari diri sendiri.
Sebagai bahan renungan saksikan juga film dokumenter terbaru "Earth" yang soundtracknya dibawakan dengan apik oleh Anggun berjudul "World", dengerin sountracknya disini.
Lebih lanjutnya kunjungi:
Greenpeace Indonesia
ClimateCrisis.com
Sumber foto: Corbis & Wikipedia
kalo saya mulai dr diri sendiri, terutama mengurangi pemakaian kantong plastik utk belanja (jadinya bawa tas belanja sendiri) dan memilah sampah basah dan kering
ReplyDeletesebenarnya hanya tindakan kecil, tapi mudah2an bisa make a difference to the environment. bukankah sebuah pencapaian kakap dimulai dr tindakan gurem...:)
@nita
ReplyDeletebanyak hal remeh yang disepelekan adalah hal-hal yang mampu menyelamatkan bumi. Segala macam rencana besar dimulai dari rencana kecil lah. Terus sayangi bumi dan stop global warming!!