Monday, November 03, 2008

Foods That Looks Bizarre


Terakhir kali aku nonton acara TV yang menarik, kebetulan sewaktu aku nonton channel Discovery Channel Travel & Living lewat Indovision. Acara itu judulnya "Bizarre Foods with Andrew Zimmern" dan ditayangin sekitar jam 19.00 WIB. Asli, acara itu benar-benar menarik buatku, seorang bule keliling-keliling negara Asia Tenggara buat cobain bizarre exotic foods mereka. Sekilas memang mirip dengan "Wisata Kuliner"-nya Bondan Winarno, tapi yang ini lebih unik dengan kuliner ajaib dari masing-masing negara. Nilai lebih dari acara ini adalah format penyajiannya. Melihat episode Bizarre Foods aku tidak merasa melihat sesuatu yang menjijikkan, bahkan malah terlihat menarik. Pemandu acara sukses membawa penontonnya dalam pengalaman kuliner yang luar biasa dan menantang. Kebetulan waktu itu aku pas kebagian episode di Philipina dan Vietnam. Episode itu bener-bener breath-taking deh buat aku. Sayang nggak setiap saat aku bisa lihat, sebab waktu itu cuma numpang nonton di rumah temen. Hiks.


Kuliner di Philipina pada dasarnya nggak begitu aneh-aneh. Mungkin yang agak menarik adalah waktu si bule (Andrew Zimmern) mencoba es krim aneh yang dimasukin dalam burger bun. Atau sewaktu dia mencoba makan cacing kayu yang disajikan mentah. Ada juga yang unik dari kuliner Philipina yaitu salah satunya mereka menyajikan masakan unggas dan turunannya dengan cara berbeda. Di Philipina anak ayam (yang masih kecil sekali) biasa disajikan marinated (diasinkan/diungkep) dan digoreng untuk kemudian dimakan beserta tulang-tulangnya. Selain itu juga jangan kaget ketika mencoba fertilized duck egg alias telur bebek yang didalamnya ada anak bebeknya, ngeri banget deh. Kayaknya kejam ya, tapi itulah bagian dari budaya kuliner Philipina. Kuliner Philipina pada dasarnya dipengaruhi oleh budaya Spanyol dan Amerika

Untuk Vietnam akan lebih ekstrim lagi. Vietnam, negara republik sosialis bekas jajahan Perancis ini memiliki caranya sendiri untuk menyajikan kuliner mereka. Varian kulinernya adalah perpaduan dari kuliner Cina dan Perancis. Mulai dari restoran serba ular, speciality salad dan spring roll yang bisa ditemui di pasar, dan juga pilihan aneka seafood mereka yang beragam. Untuk masalah seafood, Vietnam adalah negara eksportir kecap spesial yang namanya fish sauce (kecap ikan). Kecap yang dibuat layaknya wine ini adalah kecap yang enak banget. Fish sauce adalah ikan yang difermentasikan dengan garam, konon mencapai waktu 1 tahun. Setiap pabrik fish sauce di Vietnam punya kecap ikan jenis mereka masing-masing, yang rasanya lain-lain. Harga fish sauce rata-rata adalah $1. Di Vietnam kecap ini dikenal sebagai nước mắm. Indonesia memiliki jenis makanan agak mirip, yaitu terasi kita yang juga tersohor.

Kalau dilihat dan dirasa-rasain, memang kuliner itu membawa pengaruh budaya yang kuat. Bisa jadi kuliner yang menurut bangsa lain bizarre, jadi biasa-biasa aja untuk bangsa pencipta kuliner itu. Sekali lagi, bicara masalah kuliner adalah masalah pembiasaan. Di Vietnam memakan ular atau meminum wine ular adalah biasa, di Philipina memakan cacing kayu mangrove bukan sesuatu yang harus dianggap aneh untuk penduduk pesisir atau mungkin di Indonesia memakan buah durian bisa dianggap lezat. Andrew Zimmern sendiri berkata pada setiap akhir acaranya "If It Looks Good, Eat It", alias "Kalau misalnya kelihatan menarik, makan saja". Tapi tentunya yang dimaksud menarik itu berbada pada masing-masing individu. Jargon acara ini memang dimaksudkan agar penontonnya lebih bisa melakukan revolusi dalam pola kuliner mereka, tinggalkan McDonald dan coba jenis makanan baru. Bila kuliner lebih ditelusuri secara mendalam, maka akan ditemukan berbagai manfaat di dalamnya. Sumber gizi yang dibutuhkan tubuh sehari-harinya dapat terpenuhi oleh makanan yang mungkin terasa asing dan aneh.


Aku sendiri selalu tidak segan untuk mencoba-coba kuliner baru yang menurutku Looks Good. Karena aku muslim maka aku menghindari makanan yang tidak halal. Tapi toh masih banyak makanan lainnya yang halal. Contohnya adalah sewaktu aku ke Kedai Nusantara, disana ada speciality food "Nila Roro Jonggrang". Rasanya jangan tanya, it looks and tastes good, nilanya begitu crispy dan bumbunya spicy. Kalo aku berkesempatan dan ada duit, tentunya nggak sayang untuk nyoba kuliner lainnya. Sementara coba untuk menelusuri kuliner Jogja, disana masih banyak kuliner spesial yang belum pernah aku coba. Tinggal tunggu saja tanggal mainnya.

Pranala luar:
Bizarre Foods with Andrew Zimmern - TV Show -Travel Channel
Fish Sauce - Wikipedia, the free encyclopedia

Sumber gambar dari sini dan koleksi pribadi

8 comments:

  1. Mm...jadi ingat waktu durian jadi salah satu makanan di fear factor,hahaha. di sana, kalo makan dibayar.di sini,kalo makan harus bayar. o iya,makasih sudah mau ngelink ke saya. Tuh,sudah saya link balik.keep in touch,ya?

    ReplyDelete
  2. waaa.........
    aku tau acara ituh, pernah bbrapa kali nonton. tp kadang suka geli sendiri nontonnya ;p hehehe soalnya yg di makan menunya aneh2 gtuh sih ;)

    salam kenal yaaa....

    ReplyDelete
  3. tanggal mainnya?

    ya pasti setelah orderan bikin website dibayar, iya kan LAY?

    ReplyDelete
  4. makanan itu menjadi menarik saat di atas meja ada taplak berwarna merah. Rasanya langsung menggugah selera.

    coba foto Rama gitu juga uhuhuhu... pasti saya langsung sikat itu makanan. hihiih...

    ooo di filipina parah juga ya!! saya malah kangen tempe bacem jogja. kapan ya keturutan?!! kangen bgt

    ReplyDelete
  5. Iya emang aku juga seneng lihat si andrew ini soalnya orangnya juga lucu. Tapi biar dia makan segala dia ngga kuat loh makan durian padahal itu khan buah paling enak 0-). Kata2 orang2 it smells like hell but tastes like heaven.

    ReplyDelete
  6. saya juga penggemar acara bizarre food ini disamping acara anthony bourdain. liat telur balut di filipin jadi merinding sendiri, soalnya udah ada bakal bebek di dalamnya. tapi waktu andrew nyoba katanya enak ya

    blognya saya link ya:)

    ReplyDelete
  7. @ivana
    memang aneh ya, durian yang begitu enak kok malah ditakuti, tapi ya itulah yang namanya budaya. Apa yang menurut kita enak belum tentu bangsa lain juga menilai serupa. thx udah link balik ya!

    @ria
    memang ngeri sih, tapi nggak jorok. Wah beruntung deh kalo misalnya dapat nonton acara itu terus. Kapan2 juga pengen rencana iuran TV cable biar bisa nambah wawasan buat nulis. Salam knal juga ya!

    @eshape
    alah satunya ya itu pakde, ada duit kita happy, nggak ada duit juga harus tetep happy kan!

    @antown
    wah kalau gitu lain kali saya musti bawa taplak merah kalo di restoran ya, atau coba cari restoran yg ada taplak merahnya. saya setuju kok kalo foto aku makan dibanding andrew makan kelihatan lebih enak andrew menunya. padahal belum tentu lho.
    saya juga kangen tempe bacem nie, yg di kaliurang mak nyus banget lho!

    @nita
    waduh kalo gitu kita sama2 penggemar ya, saya juga merinding waktu lihat telur itu, kayaknya sadis aja. biarpun enak gimanapun saya nggak bakal mau coba deh. tapi es krim di dalam burger bun kayaknya enak tuh heheheh.
    blognya udah saya link balik lho!
    salam knal ya!

    ReplyDelete
  8. @duco (sry kelupaan!)
    iya si andrew gaya membawakan acaranya kocak, saya berkali-kali ketawa oleh guyonannya. durian memang taste like heaven kok, tapi kalo baunya itu penilaiannya relatif, menurut saya sendiri bau durian itu membangkitkan nafsu untuk makan buah durian. thx for comment ya! :)

    ReplyDelete