Friday, October 31, 2008

Oleh-oleh dari Suami


Masih inget kasusnya Ratna Damayanti yang nangis-nagis menggugat cerai sebab suaminya udah nggak peduli dengan keluarga dan malah berselingkuh dengan wanita lain. Dia mengatakan bahwa atas perselingkuhan itu dia dihadiahi penyakit kotor oleh Rizky The Titan akibat berhubungan intim dengan banyak wanita. Terlepas dari berita itu benar atau salah, kasus itu merupakan suatu frame yang saat ini banyak ditemukan pada keluarga-keluarga muda di Indonesia. Pasutri dengan suami selingkuh yang kemudian istri menderita penyakit menular seksual atau bahkan terinfeksi HIV. Sungguh malang memang, di jaman yang katanya sudah menjunjung tinggi persamaan gender ini, keadaan seperti itu masih dapat dengan mudah dijumpai.

Malam ini, acara Kick Andy di MetroTV sedikit banyak membahas pula isu serupa. Dimana sang istri yang tidak tahu menahu apa-apa tiba-tiba saja harus menghadapi kenyataan dirinya mengidap penyakit akibat terinfeksi virus HIV. Belum lagi bayinya yang tidak berdosa memiliki kemungkinan lebih dari 30% untuk terinfeksi. Sungguh malang benar keadaan ini, hak manusia untuk bisa menikmati hidupnya dengan sehat telah ditindas oleh karena ketidakmampuan suami untuk menjaga diri dan pasangannya. Belum lagi, si jabang bayi yang kemungkinan besar terinfeksi juga harus menderita ketika baru beberapa detik datang ke dunia. Ketimpangan gender kadang memang menimbulkan keprihatinan luar biasa bagiku.


Saat ini resiko bagi istri untuk tertular PMS maupun HIV dari pasangannya cukuplah tinggi. Elizabeth Pisani penulis buku Kearifan Pelacur, seorang ex-wartawan Reuters yang hadir pula dalam talk show Kick Andy memprediksikan bahwa ada sekitar 60% suami yang terlihat baik-baik saja kelakuannya yang menggunakan jasa pekerja seks wanita bahkan waria. Untuk itulah keadaan ini perlu dicermati keberadaannya. Apakah terasa adil saat seorang istri lugu di desa tiba-tiba mendapat kabar suaminya sakit-sakitan oleh infeksi HIV dan mendapati dirinya beresiko tinggi? Memang saat ini kaum wanitalah yang banyak ditindas haknya dalam isu HIV/AIDS.

Oleh karena dapat disimpulkan bahwa untuk menghentikan penindasan atas hak-hak perempuan, perlu ditanamkan persamaan gender dalam penanggulangan kasus penyebaran HIV/AIDS yang semakin marak. Sudah saatnya istri diberi hak untuk mengetahui status kesehatan pasangannya lebih dini. Begitu pula para suami yang harus bersikap arif ketika memutuskan untuk menggunakan jasa pekerja seks yaitu dengan melindungi diri sendiri dan pasangan (memakai pengaman/kondom). Untuk pengguna narkoba suntik (injecting drug user) mulailah untuk tidak bersikap bodoh dengan membiarkan diri berada pada resiko tinggi akibat penggunaan jarum suntik bergantian. Penyebaran HIV/AIDS sebenarnya merupakan rangkaian kelalaian-kelalaian manusia untuk melindungi diri sendiri. Ketika seseorang terinfeksi HIV maka akan ada puluhan bahkan ratusan orang disekitarnya yang menjadi beresiko untuk tertular juga.


Salah satu kabar menggembirakan adalah ketika kudengar sudah ada female condom yaitu sejenis kondom yang didesain bagi wanita. Dengan female condom maka wanita diberi hak untuk melindungi dirinya sendiri atas penyebaran HIV/AIDS. Maka, bila pasangan maupun suami menolak untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual, wanita punya kewenangan untuk melalukan tindakan alternatif perlindungan diri, salah satunya adalah dengan menggunakan alat ini. Lebih menggembirakan lagi bahwa sekarang resiko bayi tertular HIV dapat ditekan hingga kurang dari 2% melalui program yang dinamakan Preventing Mother To child Transmission (PMTCT) atau program pencegahan penularan dari ibu ke anak. Tentunya program ini sangat membantu melindungi hak-hak anak-anak untuk sehat. Jangan sia-siakan generasi muda suatu bangsa dengan membiarkannya terinfeksi HIV. Program PMTCT perlu disosialisasikan lebih keras, agar nantinya tidak ada lagi bayi yang terinfeksi akibat perbuatan kedua (atau salah satu dari) orangtuanya.

Masalah HIV/AIDS adalah masalah kita semua, bahkan bagi yang tidak beresiko sekalipun. Untuk memberantas penyebaran virus HIV, perlu ditanamkan kearifan sosial. Bukan saatnya lagi mengkotak-kotakkan waria, pekerja seks, homoseksual dan pengguna narkoba sebagai penyebar HIV. Semua orang dapat terinfeksi HIV tanpa harus dibeda-bedakan perilakunya, orientasi seksnya, juga posisi sosialnya dalam masyarakat. Inilah saatnya mewujudkan toleransi dan solidaritas antara ODHA dan bukan ODHA, juga antara kelompok beresiko dan tidak beresiko. Sekali lagi HIV/AIDS adalah masalah global. Masyarakat perlu mendukung para ODHA untuk hidup lebih sehat dan mampu untuk mendapatkan kembali fungsi sosialnya. Salah satunya adalah kasus ARV yang saat ini mulai langka. Kasus ini harus dituntaskan oleh seluruh elemen masyarakat, karena ODHA juga adalah bagian dari masyarakat. Mereka juga adalah manusia.

Heran ya kenapa sih sekarang aku begitu sensitif atas masalah-masalah sosial yang ada disekitarku. Lihat Kick Andy aja sampe kebawa nulis artikel ini, hehehe...

Referensi :
Acara talk show Kick Andy
"KEARIFAN PELACUR" di Metro TV hari Jumat, 31 Oktober pukul 21.30WIB
Yayasan Spiritia
Wikipedia tercinta

Sumber gambar pasti dari Corbis lah

Berbagi Tutorial Joomla!


Perkembangan dunia blog dan website telah begitu pesat. Dulu kalo aku mau bikin website aku masih pake program FrontPage atau Dreamweaver yang biarpun instan tapi nggak dinamis. Untuk belajar PHP, ASP, ataupun pemrograman web terstuktur lainnya, rasanya ruang otak udah nggak cukup. Kaget juga baru-baru ini denger ada Content Management System (CMS) yang udah canggih, gratis pula. CMS sendiri bagiku adalah mainan baru yang menyenangkan. Dengan CMS membuat blog dan website seperti menjentikkan jari saja. Pengolahannya dan pengelolaannya sepenuhnya sangat user-friendly dan lengkap. Salah satu CMS yang udah aku pelajari adalah mesin Wordpress yang sangat terkenal sebagai pengelola blog.

Kebetulan aku dapat kesempatan untuk belajar CMS yang lebih canggih lagi. Hal ini bermula waktu dosenku yang tercinta (bohong!) memberi tugas untuk bikin paper sistem web framework. Karena tugas ini sangat urgent untuk dikerjain ya terpaksalah aku coba untuk ngerjainnya. Soalnya kalo nggak bisa-bisa nilaiku anjlok, nih dosen killer banget sih. Buru-burulah aku ke perpus buat cari buku yang cocok. Bermenit-menit mencari akhirnya nemu juga buku yang bahas sistem framework PostNuke. Langsung tanpa basa-basi aku pinjem dan mulai untuk buka-buka. Beberapa waktu setelah puas buka-buka, aku ngerasa kalo baik PostNuke sendiri maupun buku yang ngebahasnya sama sekali nggak user-friendly. Kepalaku sampe berat dibuatnya.


Akhirnya aku lari ke Toga Mas buat cari referensi buku. Ternayata disana baru ada event diskon Joomla!. Semua buku yang ngebahas Joomla! didiskon habis. Harganya dibawah harga pasar man. Ya udah lah, terpaksa aku nodong ibu buat beliin ni buku. Setelah dibaca-baca, ternyata memang sistem framework yang bener-bener canggih. Pantes aja sistem ini jadi buah bibir. Tanpa banyak basa-basi aku mulai untuk nulis paper killer ini. Yap, nggak sampai sejam semua materi udah kekumpul. Aku bersyukur banget dapat koneksi internet gratis, yang akhirnya bisa dimanfaatin buat cari materi tambahan. Setelah beberapa jam paper selesai dan aku tambah pinter.

Kesimpulannya, Joomla! MEMANG CMS YANG PALING OKE baik buat bikin website atau weblog. Antarmuka penggunanya (user interface) bener-bener super friendly. Udah gitu banyak pula plugin yang bisa didownload dengan gratis di portalnya. CMS punya Wordpress lewat deh, Joomla! punya fitur yang super lengkap dan super canggih. Nggak perlu mikirin lisensi apalagi hak cipta. Joomla! adalah milik kita semua dan dapat digunakan, dikembangkan, diutak-atik ato diinstal oleh siapapun. Software kayak ginilah yang harusnya bertebaran dimana-mana. Karena software open-source adalah software baik hati yang bikin siapapun cerdas dibuatnya.


Paper udah selesai, rasanya lega banget. Bayangan nilai anjlok mendadak jadi sirna. Semuanya tampak indah dan menyenangkan. Berkali-kali baca paper hasil karyaku ini rasanya kok bangga ya. Nggak sia-sia berjam-jam dilakuin buat nyusun paper. Walaupun sempet terhambat masalah format, toh semuanya dapat diatasi dengan lancar. Tapi apa gunanya sih kebahagiaan ini disimpen sendiri. Toh ilmu itu bakal bertambah banyak kalo dibagi dengan orang lain. Untuk itulah aku mau berbagi tutorial Joomla! yang aku bikin dalam bentuk paper dengan format pdf. Untuk kamu semua yang tertarik dan pengen tau lebih jauh tentang Joomla! aku rasa sedikit banyak peper ini bisa membantu. Aku memang masih pemula untuk itu aku mohon bimbingannya pada yang udah lebih tau.

Kamu bisa download paperku disini
http://www.4shared.com/document/HrJ5KbOt/makalah_Joomla.html

Senangnya bisa berbagi.... :)

Thursday, October 30, 2008

Halloween Creepy Time


Bulan Oktober memang bulannya Halloween. Halloween atau All Hallow Eve adalah festival yang lazin dirayakan di Amerika Utara khususnya Amerika Serikat. Biasanya Hallowen dirayakan setiap tanggal 31 Oktober atau malam sebelum hari raya Katolik yaitu Hari Semua Orang Kudus (All Hollow), dari situlah asalah nama Halloween. Asalnya Halloween merupakan tradisi paganis untuk merayakan musim panen yang dibawa oleh orang Celt dari Irlandia, Britania dan Perancis. Halloween selalu identik dengan mahluk menyeramkan dari dunia barat, seperti penyihir, goblin, setan, monster, dll. Labu Jack O'Lantern adalah simbol yang identik Halloween. Di Indonesia sendiri Halloween kurang dikenal namun mulai diperkenalkan melalui penyebaran pengaruh kebudayaan Amerika. Contohnya dapat dilihat saat ini, banyak TV yang mulai menjadikan Halloween sebagai tema tayangannya.

Malam ini seperti biasa aku gelisah menunggu jam tengah malam untuk bisa ke warnet dan menikmati happy hournya yang super murah. Sembari menunggu tengah malam aku biasa nonton tayangan film di TV untuk membunuh waktu. Tapi tayangan malam ini bener-bener menyebalkan. Setelah bosan menonton sinetron di RCTI, aku pindah channel ke Trans TV yang ternyata menyajikan film horror. Film horror adalah genre film yang sangat aku benci. Selain membuat penontonnya ketakutan, film horror tidak memberikan apa-apa lagi yang bermanfaat. Balik lagi pindah ke RCTI yang kali ini menayangkan juga film monster, yang bikin aku ngeri dan jijik. Jadi malam ini, mau tak mau aku harus menikmati sajian film yang hanya bikin aku ngeri untuk keluar rumah.


Begitu menyebalkannya cara merayakan Halloween seperti ini. Mungkin di negara asalnya Halloween diperingati dengan trick or threat, labu Jack O'Latern, pesta kostum, dll itu bisa terasa meriah dan seru. Tapi kalo dirayakan dengan tayangan seram kayak gini jelas-jelas aku nggak setuju. Sejujurnya aku bukan tipe orang penakut. Tapi aku paling tidak suka ditakut-takuti. Perasaan takut seperti ini hanya membuat aku kehilangan pikiran rasional. Kehilangan pikiran rasional membuat aku menjadi takut keluar rumah walaupun ingin. Dan akhirnya aku cuma bisa misuh-misuh sambil memaksa untuk pergi ke warnet.

Nonton film horror sebenernya kayak buah simalakama. Ketika belum mulai nonton memang kayaknya males banget dan begitu kuhindari. Namun begitu sudah mulai melihat sedikit tayangannya, timbul juga rasa penasaran ingin tau ceritanya. Wah, kalo udah gini rasanya seperti tersihir dan tidak mau beranjak. Sesudah menonton biasanya aku cuma bisa menyesal, karena yang tersisa cuma rasa takut. Aku juga heran, kenapa sih manusia senang menakut-nakuti diri sendiri. Sepertinya film horror sudah seperti candu yang mematikan saja. Yang namanya candu memang suka sesal di belakang. Itulah yang buat aku begitu menghindari film horror. Tapi kalo memang udah nggak ada yang lain buat dikerjakan atau ditonton ya apa boleh buat. Kacau besar lah pokoknya kalo udah di situasi ini.


Akhirnya jarum jam nunjukkin juga pukul 12 malam. Itu artinya aku harus keluar rumah kalo ingin ke warnet dengan happy hour price. Ya, akhirnya aku ambil pilihan untuk keluar biarpun dengan resikp ketakutan. Jam segitu di komplek aku kebanyakan udah pada tidur dan suasana malam menjadi mencekam. Malam-malam seperti ini biasanya tidak begitu mempengaruhiku. Aku yang memang sudah terbiasa keluar malam tidak pernah mempedulikan betapa mencekamnya suasana tengah malam itu. Tapi lain sekali malam ini, sehabis nonton dua tayangan bioskop Trans TV, yaitu Darkness Fall dan Tales From The Crypt pikiran irrasionalku mulai menguasai. Jangan-jangan ini, jangan-jangan itu, perasaan was-was akan sesuatu yang nggak perlu dicemaskan memang menyebalkan. Namun toh aku pergi dan sampai ke warnet juga. Dengan itu terbuktilah bahwa sebenernya rasa takut hanyalah bagian dari imajinasi. Aku akui setan itu memang ada, tapi setan bunuh orang rasanya kok masih sulit ya buat percaya.

Bahan bacaan:
Halloween - Wikipedia Indonesia
Halloween - Wikipedia English

Sumber foto: Corbis, Marion Raven

You Give Me Something


Saat tulisan ini dibuat, postingan pada blog aku tercinta ini udah mencapai 50 post walaupun ada banyak juga draft post yang akhirnya nggak di publish. Pada tulisan ke-50 ini aku pengen meninjau blog aku lagi untuk kemudian membuatnya lebih baik lagi. Karena dengan peninjauan ini, di masa mendatang aku dapat menyusun tulisan, foto, meterial pendukung, link-ling dan template blog yang lebih menyamankan dan memenuhi kebutuhan pengunjung blogku yang tercinta.

Biarpun selama ini masih sedikit pengunjung blog yang bersedia mampir, aku mencoba bersikap optimis saja. Yang penting sekarang adalah bagaimana menciptakan blog yang baik, tanpa harus rewel soal ini itu. Jangan meminta sesuatu yang lebih ketika kau tidak memberikan apa-apa, ungkapan itu sebaiknya lebih aku pahami lagi.


Pada awal mulanya aku memakai fasilitas blog pada Google Blogger, ada dua versi blog yang aku miliki. Versi itu adalah versi bahasa Indonesia (itisrama-id.blogspot.com) dan Inggris (itisrama.blogspot.com). Namun pada perkembangannya, terasa repot juga untuk mengelola dua blog untuk seorang newbie seperti aku yang baru belajar nulis, apalagi kemampuan bahasa Inggris aku juga pas-pasan (kok jadi minder ya?).

Akhirnya aku putuskan untuk melakukan merger pada dua blog ini menjadi blog yang saat ini ada. Paska keputusan itu aku menjadi semakin rajin posting dan tidak merasa terbebani. Namun yang menjadi masalah, blog ini menjadi semakin didominasi oleh tulisan berbahasa Indonesia. Tapi sudahlah, sementara ini aku mencoba menciptakan environment menulis yang lebih ringan karena sejujurnya menulis dengan English itu terasa berat bagiku (selalu merasa takut akan grammar dan tenses). Konsekuensinya adalah belakangan ini aku merasa kemampuan bahasa Inggris yang semakin menurun.


Dalam menulis aku menciptakan situasi yang sebebas-bebasnya. Tidak ada lagi batasan tema, I just write that I think. Seringkali aku membuat tulisan yang begitu pribadi tapi juga kerap menulis yang bersifat umum. Sumber bacaanku terutama dari Wikipedia (versi Indonesia atau Inggris) juga artikel-artikel yang ter-crawl oleh Google. Untuk sumber foto aku selalu setia memakai Corbis, karena selama ini Corbis merupakan portal yang serba komplit untuk masalah materi foto.

Foto yang ditampilkan dalam blog aku sebisa mungkin aku hindari untuk menampilkan orang-orang bule. Hal sepele ini sebenarnya akibat trauma ketika aku lomba presentasi di kampus Kedokteran UGM. Oleh jurinya aku dikritik karena banyak menampilkan gambar orang bule sebagai foto pendukung materi. Aku rasa hal itu ada benarnya juga. Masyarakat umumnya menyukai hal yang bersifat lokal, itu lebih memberikan rasa kedekatan.

En Rollercoaster adalah nama blog ini ketika awal diciptakan dan sampai saat ini tidak dirubah. Nama ini merupakan gabungan kata Inggris dan Prancis yaitu En (Prancis: di dalam) Rollercoaster (Inggris: wahana halilintar). Lagu Ronan Keating yang berjudul Life is a Rollercoaster merupakan inspirasi terbesar dari pemilihan nama ini. Jadilah aku memilih En Rollercoaster untuk menggambarkan tulisan-tulisanku yang menjadi representasi hidup yang selalu naik turun seperti jalur rollercoaster dan manusia berada pada kereta rollercoaster yang nantinya akan berhenti pada waktunya.

Themes (tampilan design) blog ini hanyalah modifikasi kode CSS dari theme Minima Black bawaan dari Blogger. Untuk backgroundnya, dulu aku mengunduh dari DeviantArt, tapi aku lupa alamat pastinya dan siapa pembuat originalnya (maaf seribu maaf, saat itu masih cupu). Sebenarnya aku masih merasa kurang terus pada tampilan design blog aku ini. Beberapa kali aku melakukan modifikasi sidebar, logo, header, dll. Rencananya aku akan membuat themes yang lebih mencerminkan isi blog ini, dan tentunya tidak lupa untuk lebih menghormati hak cipta. Doakan saja itu dapat segera terealisasi.


Ada beberapa rencana yang aku siapkan untuk blog ini, diantaranya adalah mempersiapkan private hosting. Untuk mesinnya aku akan mengambil dari Wordpress.org, karena mesin ini adalah yang paling baik menurutku. Mesin Blogger memiliki banyak keterbatasan dan rentan dihapus oleh Google (semoga ini tidak terjadi!). Tapi rencana ini aku rasa baru akan terealisasi saat blog ini sudah benar-benar bisa lebih baik lagi perkembangannya. Saat ini aku juga masih belajar untuk lebih mengenali sistem Wordpress agar nantinya ketika diluncurkan, blog baruku akan benar-benar matang penggarapannya.

Selama ini aku merasa blog sudah benar-benar memberikan begitu banyak ruang bagiku untuk mengekspresikan diri. Tanpa blog, rasanya semakin lama aku semakin menjadi katak dalam tempurung. Lewat blog aku belajar untuk mengapresiasi, mengungkapkan sesuatu, menghargai karya orang lain dan banyak hal postif lainnya. Teknologi ini memfasilitasiku dan menjadi oase bagi krisis eksistensi.

Wednesday, October 29, 2008

My Favourite Asparagus


Kali ini aku akan menulis tentang sayuran favorit aku, apalagi kalo bukan Asparagus. Asparagus memiliki nama latin Asparagus officinalis adalah tanaman yang aslinya tumbuh di sebagian besar wilayah Eropa, Afrika Utara dan Asia Timur yang memang tidak begitu dikenal di Indonesia. Hal ini terbukti waktu aku berdebat dengan temanku yang ngotot ngomong kalo Asparagus itu sejenis jamur, padahal aku tau kalo Asparagus adalah jenis tumbuhan berbunga yaitu angiospermae. Dari kingdomnya aja udah beda, Asparagus masuk plantae, bukan fungi. Nama asparagus sendiri asalnya dari bahasa Persia yaitu asparag yang berarti tunas atau bertunas. Untuk itu marilah mencoba untuk lebih tau tentang Asparagus.


Sejak lama asparagus telah dikenal sebagai tanaman obat dan sayuran oleh penduduk Mesir kuno, Romawi dan Yunani. Tumbuhan ini mengandung kalori dan sodium yang rendah juga bebas lemak dan kolestrol. Selain itu asparagus juga merupakan sumber asam folat, potasium, serat dan asam amino yang dikenal sebagai asam amino asparagin. Hal itu membuat asparagus dikenal sebagai tanaman berkhasiat dan memberikan banyak manfaat ketika dikonsumsi. Sebagai tanaman obat misalnya, akar rhizoma asparagus berkhasiat untuk pengobatan infeksi saluran kemih dan batu ginjal secara tradisional. Dengan kandungan rutin-nya, asparagus juga mampu mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh penyakit haemofilia. Selain itu asparagus juga mengandung aprodisiak, zat untuk merangsang organ seksual dan mengobati nyeri menstruasi. Akan tetapi konsumsi asparagus secara berlebihan akan menimbulkan serangan penyakit encok akibat kandungan purin yang tinggi. Nah lho!

Penggunaan asparagus sebagai bahan masakan kuliner juga cukup populer di berbagai belahan dunia. Di Asia, tanaman ini sering disajikan dengan cara ditumis bersama daging ayam, sapi, udang, bahkan babi. Selain ditumis, asparagus dapat pula dipanggang atau direbus dalam sup (inilah makanan favoritku :)). Orang Eropa seringkali memasak asparagus dengan cara dikukus dan disajikan bersama saus, minyak zaitun atau lelehan mentega. Masakan perancis memiliki cara untuk menyajikan kukusan asparagus dengan saus hollandais yang tentunya sengat lezat (walaupun aku belum pernah menikmatinya). Nilai lebih dari tumbuhan ini adalah dapat diawetkan dan disimpan selama beberapa tahun dengan cara diasinkan.


Asparagus tumbuh dengan subur di daerah laut yang memiliki tanah dengan tingkat salinitas (keasinan) tinggi. Saat ini asparagus berkualitas utamanya diproduksi oleh Peru, namun produsen terbesar adalah RRC yang mencapai 5 juta ton setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri asparagus hanya mampu diprosuksi 16ribu ton setiap tahunnya. Produsen terbesarnya adalah PT. Asparagus Nusantara yang memproduksi sekitar 40% dari total produksi Indonesia. Sebenarnya budidaya asparagus sangat potensial dilakukan di Indonesia. Pulau Jawa memiliki iklimnya yang begitu ideal untuk pembudidayaan asparagus. Oleh karena itu sebaiknya pembudidayaan asparagus mulai disosialisasikan dari sekarang.

Sumber bacaan : Asparagus Wikipedia, Allbusiness Asparagus
Sumber foto : Corbis

Tuesday, October 28, 2008

Paedofilia Berkedok Agama


Sudah dengar berita tentang Syekh Puji (45 tahun!) yang nekat menikahi Ulfa, gadis (atau anak-anak ya?) berumur 12 tahun. Kejadian ini sontak langsung memicu amarah masyarakat, rohaniawan dan kaum feminis dan langsung menentang pernikahan (atau perkawinan sih?) yang sebenarnya akan membatasi hak-hak anak untuk bergaul dan tumbuh seperti anak-anak lain pada umumnya. Tapi yang ditentang untuk ternyata malah balik menantang dan merasa yang dilakukannya itu merupakan hal yang benar karena agama memperbolehkannya. Waduh kacau berat nih.

Syekh Puji merupakan pengusaha kaya raya dan tokoh rohani yang terpandang di Semarang. Mobilnya saja sudah puluhan belum lagi propertinya. Selain itu dia juga sudah punya istri yang katanya lebih mengutamakan urusan agama dan sedang fokus mengurus pondok pesantren. Alasan inilah yang membuat beliau ini nekat melakukan audisi mencari bakat-bakat gadis muda untuk dinikahi. Tidak hanya muda, kyai paedofil ini mencari anak dibawah umur untuk dinikahi. Menurut beliau, setelah dinikahi, maka anak kecil itu akan dididik untuk mengurus perusahaan besarnya. Sepertinya alasan ekonomi memang menjadi faktor yang mendorong terjadinya pernikahan paedofil ini.


Tapi menurut orang tua anak dibawah umur tersebut, pernikahan itu terjadi semata-mata atas keinginan si anak sendiri. Masalah ekonomi menurutnya sama sekali bukan faktor yang menjadi dasar keputusan. Oleh sang orang tua, Kyai Paedofil itu dianggap sebagai pendidik spiritual dan pengusaha sukses yang mampu membahagiakan Ulfa, anak berumur 12 tahun itu. Setelah dinikahi, katanya Ulfa akan disekolahkan manajemen dan seluruh kebutuhannya akan dipenuhi. Padahal Syekh Puji sendiri berkomentar bahwa untuk menjadi istrinya, Ulfa tidak perlu sekolah lagi karena beliau nggak perlu ijazah. Satu lagi hak anak untuk memperoleh pendidikan dicederai. Parah bener nih orang!

Menurut Syekh Puji, nikah di bawah umur tidak dilarang oleh agama. "Nabi Muhammad sendiri menikahi Siti Aisyah sewaktu berumur 9 tahun" alasannya. Tapi MUI sendiri mengatakan bahwa tindakan Rasulullah tidak bisa sembarangan ditiru oleh manusia biasa, apalagi yang merasa sudah banyak tahu tentang agama. Untuk bisa menikah dibawah umur harus diputuskan oleh pengadilan. Syekh Puji menantang bagi siapun yang menentangnya untuk menunjukkan dalil hukum syariah Islam yang tidak membenarkan tindakannya, sekali lagi terlihat wujud kesombongannya yang merasa hidup di negara Islam dan tidak menghormati hukum yang berlaku di Indonesia yang jelas-jelas menentang seorang wanita untuk menikah dibawah umur 16 tahun.

BKKBN sendiri menganjurkan bagi wanita untuk menikah diatas umur 20 tahun. Sebab sebelum umur 20 tahun, organ reproduksi wanita belum terbentuk dengan matang. Selaput pada mulut rahim yang masih tipis akan sangat rentan untuk menimbulkan penyakit kanker mulut rahim. Kemungkinan timbulnya penyakit kanker mulut rahim akan semakin besar jika dilakukan hubungan intim sebelum umur 20 tahun. Peradangan pada selaput di mulut rahim akan memicu sel-sel kanker untuk terbentuk. Dan siapa lagi yang akan menderita selain anak-anak lugu yang menjadi korban para paedofil ini. Sungguh malang memang nasib mereka.

Untuk itulah para orangtua seharusnya mampu melindungi anak-anak gadisnya agar tidak menjadi korban praktek paedofil. Janganlah menjadikan agama sebagai payung hukum. Sebab saya rasa Islam sendiri mengajarkan untuk tidak melakukan sesuatu yang sebenarnya dapat untuk dihindari dan bukan sesuatu yang darurat seperti pernikahan paedofil misalnya. Jika memang tujuan Syekh Puji adalah untuk menjadikan istri pilihannya sebagai pemimpin perusahaan, mengapa tidak memilih istri muda yang telah cukup umur saja. Beliau memang sudah benar-benar gendeng, melihatnya saja aku sudah gedeg. Kabarnya kyai paedofil ini akan menikahi anak-anak dibawah umur lainnya. Sebaiknya memang pemerintah dan masyarakat lebih tegas untuk bertindak. Jangan sampai hal ini sampai terulang lagi. Hormatilah hak anak dan wanita, jangan jadikan kekuasaan, harkat dan martabat sebagai sarana untuk menindas orang lain.

Update:
Dikabarkan Syekh Puji membatalkan (atau menceraikan sih?) pernikahannya dengan Luthfiana Ulfa setelah mendapat kecaman keras dari komnas perlindungan anak dan dilaporkan perbuatannya ke kantor polisi. Kuasa hukum dari Syekh Puji meminta agar setelah Ulfa diceraikan, maka tidak ada lagi tuntutan hukum yang dialamatkan pada Syekh Puji (duh, enak banget ya!). Namun beberapa pihak menuntut agar Syekh Puji memberikan ganti rugi atas derita psikologis Ulfa paska diceraikan. Lebih menggembirakan lagi, sekolah Ulfa dengan senang hati menerima kembali gadis itu untuk kembali bersekolah. Di sekolah Ulfa termasuk anak yang berprestasi dan cerdas, begitu menurut pengakuan salah seorang temannya. Yah, semoga kasus yang super ribet ini nggak terjadi lagi deh.

Netbook, Solusi One Laptop Per Child


Perkembangan teknologi mau tak mau menjadikan laptop atau notebook sebagai kebutuhan dasar dari kegiatan pendidikan dasar. Laptop saat ini bukan hanya monopoli kebutuhan para pebisnis atau mahasiswa saja. Mau tak mau, anak-anak juga memerlukan notebook sebagai alat penunjang pendidikan. Sudah bukan jamannya lagi pendidikan dasar hanya disampaikan melalui papan tulis atau pekerjaan rumah yang ditulis lewat buku catatan konvensional. Teknologi komputer dan internet sudah saatnya utuk diperkenalkan mulai dari usia dini.

Pentingnya laptop bagi anak-anak sudah mulai dikemukakan oleh sebuah organisasi nirlaba sejak lama melalui program OLPC (One Laptop Per Child), atau satu laptop untuk tiap anak. Jika program ini berhasil, maka selanjutnya pengenalan teknologi komputer dan internet akan dapat dengan mudah diaplikasikan pada pendidikan dasar. Melalui email misalnya, anak-anak dapat mengumpulkan pekerjaan rumahnya dan memperoleh pekerjaan rumah baru. Di sekolah laptop masing-masing anak dapat terhubung melalui jaringan wireless dan guru dapat memberikan materi dengan mudah dan jelas, sambil menerangkannya secara lisan. Selain itu daya kreativitas anak-anak dapat terbentuk dan mampu untuk mengeksplorasi komputer dan internet lebih dalam. Selanjutnya maka tidak ada lagi istilah gaptek alias gagap teknologi bagi generasi muda suatu bangsa.


Perkembangan teknologi laptop telah melahirkan terobosan baru platform laptop netbook, atau yang sering disebut subnotebook alias notebook mini. Selain menawarkan harga yang lebih ekonomis, netbook juga menawarkan performa komputer yang standar dan memadahi. Saat ini telah beredar netbook dengan berbagai merk, diantaranya MSI Wind, Acer Aspire One, Asus EeePC, Axioo Pico, dll. Kisaran harga yang ditawarkan saat ini mulai dari $450-$600. Menurut pendapatku, harga tersebut sudah termasuk murah namun masih belum terjangkau untuk mendukung program OLPC ini. Akan tetapi diperkirakan dalam satu tahun ke depan harga netbook akan mencapai kisara $200 bahkan lebih. Semoga hal ini dapat segera terealisasi.

Performa netbook yang tidak bisa dibilang minim ini salah satunya didukung oleh tertanamnya prosesor Intel Atom. Prosesor mikro dengan konsumsi daya rendah tersebut saat ini paling tinggi berjalan pada frekuensi 1,6 Ghz dengan memori cache 512KB atau sekitar 1/4 dari cache Inter Core 2 Duo pada umumnya. Dapat disimpulkan performa netbook dengan Intel Atom dapat dibandingkan dengan komputer konvensional dan sangat efektif untuk kegiatan komputasi dasar. Ada salah satu komentar yang menyatakan bahwa netbook dengan Intel Atom adalah notebook standar tapi berbentuk mini, atau dapat dikatakan tidak ada yang berbeda. Generasi selanjutnya dari Intel Atom sedang dikembangkan, yaitu Inter Atom Duo. Kabarnya AMD juga sedang mengembangkan prosesor serupa yang dikhususkan untuk netbook.


Hard disk yang tertanam pada netbook ada dua macam, yaitu HDD dan SSD. HDD merupakan hard disk yang lazim dijumpai pada notebook atau PC pada umumnya. Kelebihannya adalah kapasitasnya yang besar, harganya yang terjangkau, juga write dan read speed yang cukup cepat. Namun hard disk jenis HDD sangat boros dalam konsumsi daya, suara yang bising dan memeliki beban yang cukup berat untuk netbook. Pilihan kedua adalah SSD, storage device jenis baru yang diklaim lebih ringan, hemat daya, tidak bising akan tetapi cukup mahal harganya untuk kapasitas yang lebih tinggi, juga read dan write speed yang lambat. Tentunya kedua tipe hard disk ini memiliki penggemarnya masing-masing.

Ukuran netbook yang mini dengan layar 7 inchi hingga 10 inchi dan beban yang beratnya sekitar 1 kg memiliki keuntungan dari segi mobilitas. Ukuran yang mini memungkinkan anak-anak untuk membawanya dengan mudah kemana-mana. Selain itu netbook juga rata-rata tidak cepat panas dengan daya baterai yang mendukung pemakaian 2-3 jam untuk baterai 3 cell dan 5-6 jam untuk baterai 6 cell. Sesuatu yang mini dan ringkas memang selalu dibutuhkan untuk mobilitas yang tinggi. Oleh karena itu saat ini netbook begitu laris di pasaran. Akan tetapi ukuran layar yang kecil kadang menjadi masalah bagi yang memiliki keterbatasan penglihatan. Tentunya hal ini perlu dipikirkan solusinya.

Pengembangan dan inovasi netbook pada masa mendatang tentunya menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu. Suatu saat bukan tidak mungkin bahwa netbook mampu menggeser notebook dengan penawaran harga dan kepraktisannya. Pemerintah Indonesia juga perlu untuk merealisasikan program OLPC dengan memanfaatkan keberadaan netbook ini. Anggaran dana pendidikan pendidikan yang mencapai Rp 200-300 triliun, paling tidak mampu memberikan gratis netbook seharga Rp 3 juta saja. Dengan dana Rp 3 triliun akan dapat mengakomodasi kebutuhan 1 juta anak sekolah. Apalagi bila di masa datang harga netbook turun menjadi sekitar Rp 2 juta. Yah, semoga saja ini mampu terealisasi suatu saat nanti. Bagaimanapun juga generasi muda yang berkualitas mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang terbaik suatu saat kelak.

Sekedar latihan untuk menulis serius, hehehe
sumber gambar dari sini, sini dan sini

Update:


Sebenarnya organisasi OLPC (One Laptop Per Child) telah lama meliris OLPC XO-1 Laptop yang tiap unitnya seharga $100 dan berplatform netbook UMPC. Laptop yang dipersenjatai AMD Geode LX-700 433Mhz ini diberikan secara gratis oleh OLPC bagi anak-anak di berbagai belahan dunia setiap ada donatur yang memberikan sumbangan. Namun laptop ini begitu banyak memiliki keterbatasan diantaranya karena menggunakan sistem operasi Linux berbasis Fedora yang tidak begitu populer. Kabarnya akan diliris adaptasi Windows XP yang akan ditanamkan pada laptop ini. Kelengkapan OLPC XO-1 Laptop diantaranya adalah wireless connection (wifi), webcam, 256MB RAM, 7,5"display dan dukungan USB/SD Card. OLPC akan segera meliris OLPC XO-2 yang masih diproduksi oleh Quanta Computer. Ketika tulisan ini dibuat Indonesia belum termasuk negara yang mendapatkan dukungan dari OLPC, padahal hal ini begitu dibutuhkan oleh anak-anak Indonesia. Untuk itu salah satu solusinya adalah pemerintah berusaha mengadakan alternatif netbook lain sebagai adaptasi dari program OLPC atau berusaha membeli OLPC.

Monday, October 27, 2008

Nongkrong di Toga Mas Jogja


Sebelum pamitan untuk balik ke rumah aku memang berniat untuk posting paling tidak satu judul buat hari ini. Happy hour yang dimulai jam 12 malam memang menyulitkan dan memaksa untuk tetap berkeliaran di tengah malam. Tapi malam kadang memberikan banyak inspirasi dan perenungan yang nggak bisa dijumpai di waktu lain. Untuk masalah inspirasi, aku rasa Toga Mas adalah tempat yang banyak menyediakan inspirasi bagiku.

Terletak di sebelah tenggara perempatan Ring Road Utara Condongcatur, Toga Mas memang telah lama menjadi tempat nognkrong favorit aku. Sebelumnya Toga Mas yang merupakan toko buku murah ini berlokasi tidak begitu jauh dari lokasi barunya sekarang, yaitu lokasi yang sekarang dipakai oleh Contempo Interior Designer. Lokasi baru Toga Mas rasanya lebih menyediakan pengalaman berada di toko buku dengan nuansa berbeda. Bangunan yang didominasi oleh kayu dan terkesan tidak permanen ini memberikan kesan Toga Mas sebagai toko buku merakyat dan down to earth. Di tingkat atas dipakai sebagai Djendelo Cafe, yang bernuansa oldies. Bangunan ini sedikit bocor di musim hujan seperti sekarang, tentunya perlu perbaikan untuk lebih memberikan kenyamanan.

Koleksi buku Toga Mas sendiri cukup lengkap dan bervariasi. Mulai dari novel, majalah, buku materi, komik dan lain-lain. Sayang sekali penataannya kurang begitu rapi sehingga agak kesulitan ketika mencari judul buku. Meskipun telah disediakan komputer untuk menunjukkan letak buku yang dicari, hasil komputer sering kali tidak akurat. Meskipun begitu, Toga Mas menyediakan diskon yang lumayan (sekitar 10%) untuk setiap buku yang dijualnya. Motto mereka adalah tidak ada buku yang tak berdiskon, karena mereka memang toko buku diskon. Selain itu ada fasilitas penyampulan gratis yang memberikan banyak nilai tambah. Bila terburu-buru sampul bisa dibawa pulang atau disampul lain hari dengan menunjukkan nota pembelian.


Toga Mas juga sering menyelenggarakan talk show, bedah buku, dan pameran lukisan yang diadakan di Djendelo Cafe lantai atas. Seringkali jika beruntung dapat bertemu dengan pengarang terkenal atau seniman lainnya. Toga Mas tampaknya memang begitu aktif untuk menyelenggarakan kegiatan bermanfaat ini untuk memberikan nilai tambah bagi para pengunjungnya. Sudah berkali-kali aku mengikuti acara-acara yang diselenggarakan Toga Mas, dan semuanya gratis. Bahkan aku pernah mendapatkan novel gratis yang ditandatangani oleh pengarangnya. Sunggu luar biasa bukan.

Untuk semakin memberikan nilai tambah bagi pengunjungnya, Toga Mas menyediakan buku tidak bersegel untuk dibaca. Beberapa buku memang tidak disegel sehingga jika ingin dibaca tanpa membeli tinggal dicomot saja. Tapi tentunya sebaiknya membeli, agar tidak merugikan Toga Mas. Beberapa buku dan majalah tidak bersegel ini seringkali lusuh dan rusak karena sering dibaca. Kadang miris juga sih melihatnya, karena tentunya mereka merugi. Tapi apa daya, motif ekonomi kadang memaksa untuk merugikan orang lain. Namun toh mereka tetap mempersilahkan pelanggannya membaca-baca buku tak bersegel.


Yang bikin aku lebih terkesan lagi sewaktu kemarin aku iseng mencari buku tentang wordpress. Petugas Toga Mas dengan setia membantuku mencari buku itu selama hampir 30 menit. Aku sendiri sampai tidak enak melihatnya. Padahal aku hanya iseng, tanpa bermaksud membeli saat itu juga. Semoga mereka memaafkan perbuatanku ini ya. Aku memang kadang nggak kira-kira.

Secara keseluruhan Toga Mas memang sudah klop buat aku. Memang tidak semewah Gramedia atau TGA, tapi ada nilai plus tersendiri buat toko buku ini. Suasana bangunannya yang berventilasi baik, jadi tak terasa gerah walaupun tanpa AC. Meskipun ada pula yang bilang bangunan Toga Mas seperti kandang ayam. Mungkin dengan kritikan itu Toga Mas Jogja perlu lebih berbenah memperbaiki kekurangannya agar semakin dicintai orang Jogja. Menurut kisana sendiri, Toga Mas Jogja seperti apa?

tambahan: Oh iya, di Djendelo Cafe disediakan pula fasilitas Hotspot bagi pengunjungnya. Selain itu di Jogja juga ada Toga Mas Galleria Mall yang sejujurnya belum pernah saya kunjungi, karena memang jarang pergi ke Galleria. hehehe

TOGAMAS YOGYAKARTA
Jl. Affandi 5, Condong Catur, Depok-Sleman
Telp. (0274) 7470446, fax. (0274) 544626
website Toga Mas
Toga Mas Jogja at Gudegnet

Sumber Gambar : website Toga Mas
PS : Perasaan kok di foto Toga Mas jadi kelihatan super keren ya, memang fotografernya hebat.

Thursday, October 23, 2008

Another Award

Sebagai blogger yang terbilang baru mengerti seluk beluk blogging, meskipun udah lama aku buat blog di friendster. Aku merasa tersanjung sekali dapet dua award baru-baru ini. Yang terbaru dapat dari Antown, Amazing Blog Award. Penghargaan blog ini diberikan kepada situs yang:
  • menginspirasimu
  • membuatmu tersenyum dan tertawa
  • atau mungkin memberimu informasi mengagumkan
  • bacaan hebat
  • mempunyai desain yang menakjubkan
  • and any other reasons you can think of that makes them uber amazing!
The rules of this award are:
  • Put the logo on your blog or post.
  • Nominate at least 5 blogs (can be more) that for you are Uber Amazing!
  • Let them know that they have received this Uber Amazing award by commenting on their blog.
  • Share the love and link to this post and to the person you received your award from
Oke deh, yang jelas makasih buat yang ngasih award, Antown. Sekarang aku malah jadi bingung mau nerusin award ini buat siapa. Oke, sementara aku terusin buat mbak Astrid aja ya, yang lainnya nyusul. See you on the next post.

Alter Egos


Me, at my home sweet home. I need to go out, somewhere far from home
Me, somewhere far from home. I need to back home, I feel insecure
Me, alone and feel lonely. I need to be around with somebodies who love me
Me, around with somebodies who love me. I need to take a break and be alone
Me, finally I know that I am restless. I have no place to stay

Sepenggal kalimat ini adalah apa yang aku rasain tadi. Lucu juga ya, aku sekarang nggak inget lagi apa maksud kalimat itu. Jadinya sulit mau nulis apa dan menjelaskan apa. Entahlah, kadang ngeri juga kalo menyadari bahwa terkadang aku seperti bukan aku. Penyakit pikunku ini kadang berkembang menjadi ketidaksadaran. I have no place to stay, even in my mind. Gagasan, pikiran, penyataan-pernyataan terkadang hilang seperti kabut. Keinginan, ketakutanku adalah sesuatu yang tidak terdefinisikan. Aku adalah manusia amoeba.

Tapi lupakanlah, hidupku mungkin hanyalah kumpulan dari mozaic-mozaic tak beraturan dan beraneka warna. Sepintas tampak semrawut dan tidak harmonis, namun itu adalah suatu kesatuan. Keberanekaragaman membuat hidup menjadi dinamis dan fleksibel. Mungkin suatu saat aku mampu menerima semuanya. Jika bumi menyediakan susu, maka aku bisa menjadikannya yogurt atau keju. Apapun yang bumi sediakan, aku harus mampu menjadikannya baik. Bumi telah menyediakan segalanya untuk memenuhi segala kebutuhanku. Tapi bumi tidak menyediakan apapun untuk segala kerakusanku.

Dimanapun aku berada, selalu ada cara untuk menjadikannya seperti di rumah. Rumah yang sebenarnya ada dalam pikiranku. Semua yang tersaji secara visual mungkin adalah semu. Nikmatilah segala kebosanan yang ada. Janganlah mempersalahkan keadaan. Terimalah keadaan apapun yang mungkin akan dialami. Tidak akan pernah ada habisnya sesuatu untuk disesali. Pilihan selalu ada di tanganku, untuk menikmatinya atau menjadikannya siksaan.

Wednesday, October 22, 2008

Tetraphobia, Sebuah Tahayul


Sebagai warga Jogja aku memang sudah terlalu lama tinggal di Jogja. Suatu ketika aku dapat kesempatan berkunjung ke Jakarta dan diajak berkeliling melihat gedung-gedungnya yang tinggi. Saat memasuki salah satu gedung apartemen di kawasan Jakarta Barat aku agak terheran-heran melihat angka-angka lantai pada elevatornya. Pada elevator itu angka 4, mengandung angka 4 dan kelipatannya juga angka 13 hilang. Kemanakah raibnya angka-angka ini. Selama ini seumur-umur di Jogja aku hanya menemui elevator dengan angka lantai B, LG, G, 1, 2, dan 3, tidak pernah sampai angka empat. Aku akui memang aku itu ndeso. Heheheh

"Kok aneh sih, elevator ini tidak ada tombol untuk menuju lantai 4 dan kelipatannya" tanyaku heran.
"Angka empat itu menurut kebudayaan Cina berarti mati, jadinya seluruh bangunan tinggi di Asia menghindari penamaan lantai yang mengandung angka empat" jelas seorang wanita Tionghoa disamping aku.
"Oh gitu"

Karena masih saja penasaran aku coba tanya mbak Wikipedia, dan pernyataan itu dibenarkan oleh beliau. Menurut mbak Wikipedia, hal itu disebut Tetraphobia alias ketakutan terhadap angka 4. Kepercayaan tahayul ini banyak muncul di negara-negara Asia Timur seperti Cina, Jepang, Korea dan Taiwan. Tetraphobia dipicu oleh kesamaan bunyi bahasa Mandarin dari kata "empat" (四, pinyin: sì) dengan kata "mati" (死, pinyin: sǐ). Begitu pula dengan bahasa-bahasa Asia Timur lainnya, kata "empat" selalu berbunyi mirip kata "mati".


Memang yang namanya phobia apalagi tahayul itu sulit untuk dipikir secara logis. Bagaimana mungkin sebuah angka dapat menentukan nasib buruk atau bahkan kematian seseorang? Rasanya memang tidak masuk diakal. Tapi bagi yang mempercayainya, hal (tahayul) itu dapat dengan mudah untuk dibuktikan kebenarannya. Aku jadi inget waktu nonton The Skeleton Key ada tag yang lumayan kena banget yaitu "Fearing is Believing". Ketakutan itu akan selalui menghantui ketika seseorang mempercayainya. Mungkin itulah yang disebut sugesti alam bawah sadar kali ya.

Ada juga cerita lain waktu ibuku memutuskan hari untuk pulang setelah satu minggu lebih dirawat di RS akibat Typus. Beliau bilang kalo sebaiknya jangan pulang hari (Selasa ato Rabu ya?) sebab bisa bikin bala. Aku belum pernah denger tahayul itu sih cuek aja. Menurut aku tidak ada hubungannya dan tidak ada alasan rasional untuk menjelaskan tahayul itu. Apa yang membuat hari yang disebutkan beliau itu mampu mendatangkan musibah? Ya balik lagi sih, percaya nggak percaya aja.


Di jaman serba modern ini memang makin banyak aja orang yang tidak percaya tahayul seperti aku ini (ato makin berkurang ya?). Boleh aja sih nggak percaya, tapi bukan berarti bertindak gegabah. Tahayul aku rasa adalah bagian dari suatu budaya. Dan menghormati budaya lebih banyak mendatangkan manfaat dibanding kerugian. Jangan mentang-mentang nggak percaya tahayul terus cuek aja gitu pipis di Lawang Sewu. Wah, kalo kesambet nggak nanggung ya. Hehehehe

Oh iya, selain Tetraphobia ada juga Triskaidekaphobia yaitu takut terhadap angka 13. Ketakutan ini berkaitan dengan Jumat ke-13 (Friday 13th) dan lantai ke-13 (13th Floor). Tahayul memang tidak ada habisnya di dalam hiruk pikuk kehidupan di dunia ini. Mengenai Tetraphobia atau Triskaidekaphobia hanyalah secuil dari berbagai jenis phobia dan tahayul yang dialami manusia. Menurut mbak Wikipedia masih ada 90-an lebih jenis phobia dan mungkin ribuan lagi jenis tahayul. Wow!

Tuesday, October 21, 2008

Quick Post


Nggak terasa rasanya udah 6 hari semenjak postingan terakhir. Berada dalam situasi malas seperti ini memang kadang membuat keterusan sampai akhirnya menyadari banyak hal yang terlewat. Kalau sudah kayak gitu biasanya hanya bengong atau mulai bingung. Apa daya sesuatu yang terlewat memang tidak bisa dikembalikan lagi. Jadinya yang bisa dilakuin cuma mengais-ngais apa saja yang belum terlewat untuk kemudian dimanfaatkan sebaik-baiknya. Lebih baik terlambat daripada tidak pernah sama sekali. Tapi tentunya akan lebih baik lagi jika tidak pernah sampai terlambat.

Ngomong apa sih tadi barusan? Yang jelas selama 6 hari ini aku banyak disibukkan oleh berbagai kegiatan nggak penting. Tidak post bukan berarti tidak online. Hampir setiap hati aku online cuma tidak punya ide untuk posting, bahkan hari ini. Kerasa banget deh rasanya kalo bener-bener butuh banget yang namanya komputer. Disaat punya ide, tiba-tiba saja bisa menguap kalo nggak segera direalisasikan. Tapi apapun itu, jangan sampai keterbatasanku mampu membatasiku lebih jauh lagi. Sekarang itu waktunya bangkit untuk mencari sesuatu yang belum ada, bukan untuk menyesali apa yang tidak ada. Fasilitas memang membantu terciptanya kreativitas, namun bukan menjadi candu kreativitas.

Omong-omong seneng juga nie, akhirnya aku dapat awardku yang pertama dari mbak Astrid as Friendly Blogger. Berlebihan nggak sih sebenernya? Sebagai blogger aku tidak cukup rajin untuk blogwalking dan berkenalan dengan temen blogger lainnya. Cukup friendly-kah aku? Hehehe, aku rasa masih jauh lah. Positive thinking-nya moga-moga dengan award ini aku bisa semakin friendly, baik di dunia maya maupun nyata. Biarpun nggak ada kewajiban untuk nerusin ke banyak orang, tapi aku akan coba untuk nerusin award ini buat pak'deku sendiri dan Antown. Monggo diambil ya, itulah susahnya kalo nggak cukup friendly, dikasih award gini bingung mau kirim balik ke siapa.

Setelah berkali-kali gonta-ganti logo, akhirnya aku nemu juga logo dan tagline yang cocok buat blog ini. Logo ini tipografinya terinspirasi dari album-art Womanizer-nya Brtiney Spears. Bahkan aku memakai jenis font yang sama, moga-moga saja nggak dikatakan plagiat. Ya kata orang sih terinspirasi itu lebih terhormat daripada plagiat. Gimana menurut kisanak logo baruku ini? Hope got a good respond. itung-itung belajar desain lah. Sudah lama vakum soalnya.


Cukup banyak sebenarnya rencanaku ke depan yang udah aku pikirkan. Salah satunya adalah untuk bisa kerja part time. Saat ini memang aku butuh penghasilan untuk bisa menebus notebook dambaan. Selain itu aku juga pengen lebih serius kuliah. Belakangan ini aku merasa begitu ketinggalan dan tambah geblek. Kalo ingin masa depan yang lebih baik seharusnya aku mampu merubah semua kebiasaan buruk itu. Hilangkan sifat malas dan semakin semangat. Kesuksesan hanya menunggu untuk diraih kok sebenernya.

Hari ini juga adikku Sinta berangkat ke Bandung buat acara lomba bahasa Mandarin. Moga-moga dia bisa sukses disana dan mendapat juara. Melihat usahanya yang gigih untuk belajar dan latihan bahasa Mandarin selama setahun ini rasanya cukup pantas dia mendapatkannya. Tapi tentunya keputusan juri dan kehendak Tuhan yang menentukkan segalanya. Lagi-lagi sebagai manusia cuma bisa menerima segala pemberian Tuhan sebagai anugerah. Bila pandai bersyukur pasti akan mendapat lebih.

Seperti biasa gambar bersumber dari Corbis

Tuesday, October 14, 2008

Womanizer, An Irresistable Hit Single


Britney Spears will have the video for her new song, Womanizer, premiere during the Friday, October 10 episode of 20/20 on ABC

Akhirnya music video "Womanizer" resmi diliris juga. Malam ini pas sedang suntuk-suntuknya nyoba-nyoba browsing Youtube dan nemuin video klip ini. Cukup keren dan kontroversial juga sih. Mengingat Undang-Undang Anti-Pornografi yang segera disahkan, rasa-rasanya video klip ini bakal dicekal ato disensor abis di Indonesia. ABC News sendiri mengatakan "This video may not suitable for some viewers". At brief memang ekspose porno gitu. Tapi kalo dilihat dari seni, video klip ini superb lho.

Tidak seglamor "Toxic" video sebelumnya, kali ini aku ngrasa videonya lebih simple dan dewasa. Gerakan dancenya terlihat patah-patah dan cepat. Nggak terlihat bekas-bekas kegemukan, bipolar, ato segala penyakit-penyakit Britney kali ini. Sepintas mirip video klip Madonna ato Kyle Minogue. Tapi tentu saja tetap dengan ciri khas Britney. Untuk tema lagu dan video sebenarnya tidak jauh-jauh dari Toxic yang mengungkapkan kebencian seorang wanita kepada pria hidung belang. It's about girl power by the way.


Dalam video ini, Britney tampil dalam berbagai versi. Versi pertama adalah seorang housewive super sexy, lalu sekretaris kinky, red hot mama girl (mirip toxic), dan tight taxi driver. kebayang kan gilanya gimana video ini. Untuk merepresentasikan lagu terbarunya, video klip kali ini bisa dibilang sukses. Adegannya juga tidak dimonopoli oleh gerakan dance. Sayangnya banyak hal di video klip "Womanizer" yang mengingatkan dan menimbulkan sensasi dejavu atas video "Toxic", sama halnya seperti "Break the Ice". Entahlah, mungkin tema itu yang paling cocok dengan keadaan Britney kali ini.

Secara kesuluruhan video ini cukup dinamis dan enerjik. The viewers can dance or close their eye on it. Apapun itu, rasanya karya Britney ini cukup layak untuk diapresiasi. Kalo mau nunggu nongol di TV Indonesia kelamaan, mending klik aja disini. Siap-siap aja menikmati tampilan nudist Britney Spears. Look it as art, unless you're horny.

PS: Anak-anak nggak boleh nonton ah...

Pranala luar:
Music Video
Review

Sumber gambar dari sini dan dari sini

Monday, October 13, 2008

19 and Counting


serpihan hati ini kupeluk erat
akan kubawa sampai kumati
memendam rasa ini sendirian
ku tak tau mengapa
aku tak bisa melupakanmu…
Kebiasaan buruk aku kambuh lagi. Selalu terbawa perasaan, padahal itu nggak perlu. Kadang-kadang hanya gara-gara lagu ato film bisa jadi mellow-mellow nggak jelas gini. Seperti tanda-tanda orang gila. Semua kerjaan jadi kacau, tugas laporan praktikum linux juga kacau belum aku kerjain sama sekali. Materi buat ikutan lomba nulis juga belum dibuat sama sekali gara-gara penyakit yang sering kambuh ini. Aku nggak tau tuh, seharusnya aku tuh nyaman-nyaman aja ngejomblo tanpa ada rasa yang aneh-anaeh gini. Selama ini kan aku menganut motto "Be Single and Happy Forever". Tapi aneh, kalo emang gitu kenapa harus ada rasa mellow kayak orang kesepian gini ya.

Aku sering dibuat frustasi karenanya. Sering tiba-tiba penegen begadang di warnet meskipun uang menipis. Susah tidur dan mulai ngebayangin dan mikirin apa-apa yang harusnya dihapus saat mau tidur. Punya keinginan ini itu yang memenuhi otak. Tapi keinginan itu sebatas hanya bisa memenuhi otak saja, karena untuk merealisasikannya aku tuh omdo (omong doang). Itulah yang bikin aku benci banget ama diri sendiri. Mau jadi apa aku ini kalo terus seperti ini. Semuanya kan nggak bisa semata-mata jatuh dari langit. Kalo nggak ada usaha meraihnya semuanya bakalan terlewat begitu saja.


Apa sih perkembanganku sejauh ini? Umur aku 19 and counting and counting. Waktu terasa begitu cepat berlalu serasa naik Rollercoaster. Buku-buku udah aku buka dan aku tutup. Dan begitu aku sadar nantinya aku sudah akan menutup buku terakhirku? Apakah sisa hidupku yang bisa berarti untuk ditinggalkan nantinya. Semuanya cuma omong kosong dan lelucon. Akhirnya nantinya aku cuma akan dilupakan dan terhapus dari sejarah. Nggak pernah ada catatan untuk mengingat sesuatu yang merujuk pada aku. Aku cuma satu dari sekian orang biasa-biasa aja yang nggak penting bagi dunia ini.

Aku rasa feeling mellow gitu ada benarnya juga. Udah saatnya aku mulai sadar dan berbenah diri. Saat ini bukan lagi saatnya meratapi nasib dan mempersalahkan takdir. Udah waktunya untuk berbenah diri untuk memperbaiki nasib dan bersahabat dengan takdir. Bukan lagi memikirkan apa yang tidak dimiliki tapi mulai merencanakan apa yang akan dimiliki. Hidup adalah perjuangan yang tiada henti. Bila tidak mau berjuang hanya akan jadi asap yang hilang ditengah kabut tebal. Aku nggak mau jadi asap seperti itu. Walaupun hidup manusia itu singkat tapi adalah abadi segala sesuatu yang diwariskannya kelak. Sia-sia aja kalo hidup hanya mikirin diri sendiri.

All images provided by Corbis
Quote by Utopia - Serpihan Hati