Tuesday, September 30, 2008

Idul Fitri Coming Soon


Rasanya mellow sekali, nggak kerasa Ramadhan cepat sekali berakhir. 30 hari telah berlalu untuk menjalani ibadah puasa, menahan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Waktu memang kadang berlalu begitu cepat hingga tidak disadari. Malam ini adalah sahur terakhir dan tentunya juga puasa terakhir. Aku merasa sampai saat ini aku belum menjadi hambaNya yang baik namun tentunya aku selalu berusaha menjadi lebih baik. Untuk menjadi lebih baik, kuharap itu bukan omong kosong belaka.

Hari ini hampir semua orang sedang sibuk mudik untuk bertemu orang tua ataupun kerabatnya. Jogja lumayan sepi, walaupun banyak juga yang mudik disini. Teman-teman kuliah udah pada mudik juga, begitu juga kebanyakan teman-teman lain. Mudik memang selalu menjadi tradisi yang ditunggu-tunggu. Aku sendiri nggak mudik, karena memang masih tinggal di kampung halaman. Seumur-umur aku memang belum pernah mudik. Kadang ingin juga merasakan sensasi mudik. Sensasi untuk melampiaskan rasa rindu kepada keluarga.

Aku masih terus posting biarpun dunia blog sedang sepi. Postinganku sudah tidak sering dikomentari, mungkin banyak yang sedang sibuk lebaran. It's okay, aku akan terus posting, mungkin suatu saat akan dibaca. Blog adalah salah satu saranaku untuk mengekspresikan diri, dan seharusnya itu tanpa pamrih. Blogging forever, thinking forever. Buat semua blogger SELAMAT MUDIK YA (tentunya untuk yang mudik)

Sudah menjadi kodratnya, manusia memang sulalu menjadi tempat dari kesalahan dan ketidaksempurnaan. Bertepatan moment Lebaran yang akan tiba sebentar lagi, aku bermaksud untuk mengucapkan "MOHON MAAF LAHIR BATIN" kepada semua reader blog aku. Sudah pastinya dalam setiap post atau komentar aku ada salah, maka sudah sepantasnya aku memohon maaf. Kini saatnya kita semua memulai dari awal, menjadi bersih dan suci dengan saling maaf memaafkan.

Sekali lagi...
Selamat Idul Fitri 1429H, Mohon Maaf Lahir Batin.

Sumber gambar : Wikipedia

Monday, September 29, 2008

Resensi Film Laskar Pelangi


Tanggal 25 September kemarin, aku termasuk dari sedikit orang yang beruntung mendapatkan kesempatan untuk menonton premiere Laskar Pelangi. Tentunya seneng banget rasanya, karena buat aku novel Laskar Pelangi memang sudah begitu spesial. Film yang diangkat dari bagian pertama novel tetralogi dengan judul yang sama ini memang begitu fenomenal. Pada postingan sebelumnya udah aku ceritain gimana menggebu-gebunya antusias dari warga Jogja untuk berebutan nonton film yang disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri Mira Lesmana ini.

Film berdurasi sekitar 2 jam ini menceritakan kehidupan 10 anak untuk mendapatkan pendidikan di salah satu pulau terkaya Indonesia, Belitong (bagian dari Provinsi Bangka Belitung). Bersama dua guru terkasih mereka, Ibu Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara) mereka berhasil membuktikan bahwa keterbatasan tidak mampu untuk menghambat semangat mereka untuk berprestasi dalam pendidikan.


Ikal, Lintang dan Mahar adalah salah satu dari murid-murid spesial di SD Muhammadiyah Gantong, bersama ketujuh teman mereka yang lain mereka tergabung dalam Laskar Pelangi. Mahar dengan cita rasa seninya yang tinggi berhasil membuat SD Muhammadiyah berprestasi pada Lomba Karnaval 17-an. Juga Lintang yang cerdas mampu menjadikan SD Muhammadiyah memenangkan perlombaan cerdas cermat, meskipun akhirnya nasib buruk menimpanya. Sementara Ikal yang terlibat asmara dengan seorang putri tionghoa. Keseluruhan kisah mampu terjamu secara apik dan mengharukan. Sinopsis selengkapnya, lihat disini..

Secara umum film ini memang mendidik sekaligus menghibur. Namun durasi film yang cukup singkat untuk sebuah adaptasi dari banyak kisah dalam buku Laskar Pelangi cukup banyak memangkas banyak cerita aslinya (sesuai dalam buku). Aku sedikit kecewa, pemangkasan cerita itu malah dibumbui oleh beberapa kisah yang tidak terdapat dalam buku. Mungkin itulah yang dinamakan adaptasi, tidak selalu berpatokan pada cerita asalnya.


Andrea Hirata sendiri mengatakan "Film Laskar Pelangi merupakan karya sineas film, bukan karya saya, sehingga saya tidak akan banyak ikut campur dalam pembuatannya". Anjuran aku, bila ingin lebih puas memaknai kisah Laskar Pelangi, lebih baik sebelum atau sesudah melihat film untuk membaca bukunya. Sejujurnya kisah Laskar Pelangi memang begitu panjang dan bermakna untuk diwujudkan dalam sebuah film.

Senada dengan Andrea Hirata, aku kini mulai memandang film dan buku Laskar Pelangi sebagai dua karya dari dua bidang seni yang berbeda. Baik film maupun bovel mempunyai kelebihan masing-masing, juga penggemar tersendiri. Dibanding film-film Indonesia lainnya yang bertebaran di bioskop saat ini, Laskar Pelangi mampu menyuguhkan tontonan yang lebih bermutu sekaligus mendidik. Ayo rame-rame tonton film ini di bioskop terdekat, tapi harus cepat-cepat karena tiketnya terbatas dan laku keras, hehehe.



Link:


Saturday, September 27, 2008

Not Just Ordinary


Cara orang merayakan sesuatu memang aneh-aneh ya. Baru-baru ini aku baca di mycityblogging.com ada sepasang pengantin yang merayakan pernikahannya di atas lokomotif kereta api yang meluncur dari Stasiun Tugu menuju Stasiun Lempuyangan. Hari gini memang saatnya untuk berinovasi, nggak jamannya lagi kawinan di genung pertemuan atau ditempat-tempat biasa. Pasangan ini memang tergabung dalam perkumpulan pecinta Kereta Api alias Railfan, jadi memang nggak aneh kalo mereka merayakan hari besar mereka pada hal yang memang mereka kagumi dan gemari.

Aku rasa sesuatu yang kreatif memang perlu mendapat apresiasi. Mungkin nantinya akan ada banyak orang yang mengikuti jejak pasangan pengantin ini. Bahkan aku rasa keunikan ini tidak hanya bisa diaplikasikan pada pernikahan, bisa juga pada perayaan ulang tahun atau bahkan sunatan. Tentunya selain bikin heboh akan dapat membuat suatu unforgettable moment yang akan dikenang selamanya. Memang semakin unik dan tidak biasanya sesuatu, maka itu akan dapat selalu diingat. Itu tak lain karena ingatan manusia susah untuk mengingat sesuatu yang terlihat sama dan semu.


Contoh mudahnya saja, siapa yang tidak kenal Nidji, The Changcuters atau bahkan Kangen Band? Tiga grup band ini mungkin salah satu dari sekian banyak grup band baru yang bermunculan di Indonesia. Apa yang membuat mereka selalu diingat? Tentunya adalah penampilan mereka yang tidak biasa. Nidji dengan style rambut kribonya yang telah menjadi trademarknya juga The Changcuters dengan aksi panggungnya yang heboh, gaya pakaian yang tidak biasa juga dan dua anggotanya yang sepintas kembar. Tak ketinggalah Kangen Band yang banyak dikritik atas penampilan mereka yang kampungan namun malah membuat selalu diingat sehingga albumnya laku keras.

Tak ada salahnya melawan suatu pakem, karena memang dunia selalu butuh hal yang baru. Untuk dapat berkompetisi salah satunya adalah berani beda. Dari sekian banyak hal yang serupa di kehidupan, maka menjadi beda adalah cara untuk menjadi center of attention. Berani beda juga berani berkreatif dan berkreasi, menciptakan sesuatu dengan mengolah atau memikirkan ide brilian dan berani merealisasikannya. Ayo berpikir kreatif dan berani beda!

Sumber foto : Yan Arief on Flickr

Thursday, September 25, 2008

Laskar Pelangi : Siapa Cepat Dia Dapat


Finally malam ini aku bisa nonton premiere film Laskar Pelangi. Perjuangannya lumayan mendebarkan dan seru lho. Aku harus lari-lari kayak waria dikejar aparat bersama ratusan orang yang berbutan untuk beli tiket Laskar Pelangi. Well, film ini memang begitu amazing hingga banyak yang menantikan pemutaran perdananya dan rela menunggu dari pagi bahkan sebelum Amplaz (Ambarrukmo Plaza), tempat pemutaran film itu buka. Aku sendiri berangkat sejak jam 8 dan sempat kesel karena busway tidak datang-datang, tapi akhirnya aku sampai juga di Amplaz jam 9.30, tepat sebelum mal buka.

Kaget juga sesampainya disana ternyata udah ada ratusan orang di depan pintu Amplaz, sadis banget deh. It's just far from my expectation, walaupun aku udah nyangka atrinya bakal banyak. Begitu menginjakkan kaki ke Amplaz aku langsung dapat info kalo pintu samping udah buka, langsung deh lari kesana beserta puluha orang. Suasana benar-benar kayak acara Benteng Takesi, apalagi ketika di eskalator. Eskalator yang masih dirantai udah disesaki banyak orang. Sempat khawatir juga kalo itu lantai bakal ambruk apalagi kalo sampai terinjek-injek. Sialnya lagi aku kebagian eskalator untuk turun, so perjuangan harus lebih heboh lagi.



Begitu eskalator dibuka, suasana semakin menggila. Orang-orang seperti sedang kerasukan kuntilanak, dempet sana dempet sini. Tubuhku yang kecil bahkan sampai didorong di pegangan eskalator. Untungnya aku termasuk orang yang beruntung bisa naik sampai lantai paling atas tempat Studio 21 berada. Ternyata oh ternyata disana sudah banyak orang yang mengantri, dan aku berada di antrian paling tengah. Tak berapa lama antrian udah sampai ujung eskalator, gile banget. Aku sampai pusing melihat begitu banyaknya orang.

Setelah mengantri selama sekitar 1 jam, akhirnya aku dapat juga tiket pemutaran film Laskar Pelangi secara perdana. Sempat miris juga ketika lihat orang yang antri di depanku memborong tiket seenaknya, aku curiga dia calo. Bakalan kecewa berat kalo sampai kehabisan tiket, tapi aku akhirnya dapat pemutaran jam 21.30 kursi A10 paling atas. Gpp lah, yang penting hari ini bisa nonton. Lagi-lagi ini masalah kepuasan diri.



Kelar dapat tiket aku langsung turun, ternyata di hall Amplaz ada tanya jawab film bersama Riri Riza, Mira Lesmana, Andrea Hirata, Cut Mini, dan banyak pemeran pendukung Laskar Pelangi. How lucky I am, Jogja mendapat kunjungan kehormatan dari para sineas ini di hari pemutaran perdananya. Walaupun nggak sampai foto bareng, udah cukup seneng juga bisa lihat dari jauh dan menyimak tanya jawab itu. Aku ambil beberapa foto dan langsung pulang untuk nantinya ke Amplaz lagi, NONTON FILM LASKAR PELANGI PREMIERE.... (pengalaman nonton premiere pertama lho, setelah dulu nggak kebagian premiere GIE di bioskop Mataram)

Wednesday, September 24, 2008

Belittling


Manusia pada dasarnya tidak pernah lepas dari karakter adigang, adigung, adiguna. Ketika telah merasa berada pada peak position lantas merasa bahwa telah menjadi raksasa ditengah orang-orang kerdil. Sifat itu memang bagian dari suatu proses yang disebut pembuktian diri. Berada pada peak position memang merupakan usaha yang tidak mudah dan kadang penuh pengorbanan. Oleh karena itu manusia yang berada pada keadaan ini bisa dikatakan merasa telah melakukan pencapaian tertinggi.

Masalahnya dunia ini adalah degree on infinity, dimana tidak akan ada ujung atas segala sesuatu. Sementara manusia adalah tempat bagi segala sesuatu yang terbatas. Ungkapan diatas langit masih ada langit berlaku bagi semua orang dari berbagai derajat dan kalangan. Maka tidak tepat rasanya untuk berbangga diri ketika berpijak pada susuatu yang infinity. Apakah yang membuat seseorang merasa begitu hebat sehingga mampu meremehkan orang lain? Kehidupan adalah lomba lari yang tiada henti, meremehkan kompetitor berarti telah membiarkan diri berada satu langkah di belakang.


Sang Pencipta menciptakan manusia dengan segala potensi dan bakat yang diberikan untuk membuatnya unik. Kadangkala manusia dikatakan bodoh, tolol dan terbelakang ketika belum menemukan dan menggali potensi dan bakat yang dimilikinya. Hanya masalah waktu sebelum seseorang mampu untuk bekerja keras dan mengembangkan diri. Tidak ada manusia yang diciptakan 100% dengan kekurangan dan tiada pula yang diberkahi 100% kelebihan. Ingat saja Sang Pencipta selalu berbuat adil pada setiap mahluknya.

Ketrampilan, ilmu maupun kekayaan intelektual lainnya adalah kekayaan yang tidak pernah berkurang meski dibagi-bagikan kepada ribuan atau jutaan orang sekalipun. Pencapaian diri yang sebenarnya adalah ketika seseorang mampu untuk berkontibusi kepada dunia dan bemanfaat bagi orang banyak. Menjadi pelita di dalam kegelapan atau menjadi oase di padang pasir yang tandus. Bebangga diri yang berlebihan hanya akan menunjukkan pribadi kita yang lemah dan tak berdaya, karena sebenarnya hal itu hanyalah bagian dari perasaan untuk menutupi suatu kekalahan. Sebaliknya merangkul musuh dan belajar hal-hal yang baik dari orang lain akan membuat seseorang lebih kuat. Manusia adalah tempatnya segala kekurangan dan kelemahan.

Illustration from Corbis and Deviantart

Bukber On Time Dunk


Selama bulan Ramadhan ini udah 4 kali aku diundang buka puasa bersama bareng temen-temen SD, SMA dan kuliah. Yang menarik dari semua ini adalah, tidak ada yang tepat jadwal alias on time. Banyak yang bilang ini adalah budaya jam karet khas Indonesia. Namun sebenernya sejauh mana ini dapat ditolerir. Aku juga adalah salah satu pelaku budaya ini. Ketika mengalaminya sendiri (baca: melihat orang tidak on time) ternyata mengesalkan sekali ya.

Buka puasa bersama pertama diadakan oleh temen alumni SMA kelas IPA 3. Para undangan diwajibkan kumpul jam 4 di SMA Babarsari. Sewaktu itu aku sudah panik banget karena melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 4 lewat 10, dan panitia udah mengingatkan agar tidak terlambat datang. Hujan-hujan gemiris sedikit it's okay lah. Namun sesampainya disana, ternyata hanya ada 1 orang temanku yang sedang menunggu. Aku terheran-teran (harusnya itu tidak perlu), yang lain pada kemana? Ternyata setelah itu aku harus menunggu selama hampir 1 jam sebelum semuanya kumpul.


Hal yang hampir sama terjadi sewaktu buka bersama temen-temen alumni SD Minomartani. Semuanya juga wajib kumpul jam 4. Ternyata ini lebih parah, semuanya kumpul setelah waktu menunjukkan pukul 5 lebih 10, itupun ada beberapa yanf tidak hadir. Padahal sebelum berangkat ke TKP, aku sudah dikirimi SMS untuk datang lebih cepat oleh panitia. Kesel pisan!

Lebih mengesalkan lagi ketika aku diajak ngabuburit plus buka bersama oleh salah satu temanku di kampus. Dia menyuruhku untuk menjemput jam setengah 4, tapi sesampainya disana bahkan dia belum mandi. Jadilah aku menunggu hingga sekitar jam 5. Biasa lah cewek kalau mandi suka lama-lama, tak tahukah dia sudah dari tadi ditunggu. Akhirnya acara ngabuburit ke Taman Sari gagal, karena waktu habis di perjalanan. Terpaksalah kami semua minum es buah dengan berdesak-desakan di boulevard UGM.


Yang terakhir juga lumayan mengesalkan. Seksi repot bilang berkali-kali dengan nada mengancam kalau aku tidak boleh telat. Akupun berusaha untuk tidak telat dan datang sebelum jam 4 sesuai amanat. Sampai disana cewek-cewek masih pada ngobrol, beberapa ada yang mau mandi bahkan bangun tidur. Tampaknya ujian belum cukup, aku masih harus menunggu rombongan cowok yang belum pada kumpul. Kami berangkat ke tujuan pukul 5.20, yes bentar lagi buka puasa.

Dari seluruh kisah ini, mungkin inilah yang disebut azab jam karet. Dari dulu aku itu memang jam karet. Walaupun udah berusaha berubah, namun predikatku tetap jam karet. Sehingga susah untuk komplain, sudah banyak juga korban atas kejahatanku. Pelajaran yang bisa diambil adalah banyak-banyak bersabar menghadapi jam karet-ers (tukang telat) di negeri Indonesia tercinta ini, biasakan diri on time walaupun yang lain tidak on time, jangan lupa "C'est au fruit que l'on reconnaît l'arbre", kepribadian seseorang dapat dinilai dari tingkah lakunya.

Tuesday, September 23, 2008

Arabic Music



Di bulan Ramadhan ini memang tepat rasanya untuk mendengarkan musik-musik yang bernuansa islami. Tidak bisa dipungkiri, musik islami tidak lepas dari pengaruh musik Arab. Musik Arab sendiri terdiri dari beberapa gendre, dari Arab klasik hingga musik pop Arab dan dari musik sekuler hingga musik religi. Maka tidak tepat rasanya jika musik Arab dikonotasikan dengan musik islami, karena musik Arab sendiri memiliki genre untuk jenis musik islami yaitu musik religi, seperti halnya musik Indonesia.

Musik Arab mendapatkan pengaruh dari interaksi dengan berbagai genre dan style musik lokal lainnya. Musik ini merupakan campuran dari berbagai selera musik di semenanjung Arab yang dikenal sebagai dunia Arab saat ini. Pengaruh musik ini berasal dari berbagai daerah yang mengepung semenanjung Arab, seperti Mesir, Yunani, Turki, Afrika, dll. Perkembangan musik Arab sendiri bermula dari puisi Arab pada masa Jahiliah (sebelum Islam). Puisi ini dikenal sebagai شعراء الجاهلية (Syukrah Al-Jahili) atau puisi di masa pengingkaran.


Di masa kini, musik Arab sebagian telah mengalamani westernisasi dan memiliki penggemarnya sendiri. Musik ini mampu melebur bersama jenis musik yang lainnya. Sehingga bukan hal yang aneh ketika ditemukan Arabic Pop, Franco Arabic, Arabic Jazz, Arabic Hip-hop, dan jenis musik Arab masa kini lainnya, Umm Kulthum adalah salah satu musisi yang sukses memperkenalkan musik Arab dalam dunia internasional. Karya-karyanya masih digemari hingga saat ini dan jejaknya telah diikuti oleh musisi Arab lainnya, seperti Nawal Al-Zoghby, Amal Hijazi, Nancy Ajram, Faudel, dll.

Era globalisasi menuntut mengglobalnya segala sesuatu, begitu pula mengenai selera musik. Bukan lagi jamannya selera musik harus berpusat pada dunia barat. Musik dunia begitu luas untuk diselami, dan banyak diantaranya merupakan musik yang asyik untuk di dengar. Begitu pula Indonesia, sekaranglah saatnya untuk memperkenalkan musik Indonesia kepada dunia.

More info:
Wikipedia

Sample of Arabic Music:
Melody4Arab

Monday, September 22, 2008

Nouveau Clip de Anggun


Recently I go to anggunworld forum to check out what's new about Anggun. Well, she released her new music video "Si Tu l'Avoues". I got curious about her clip and the song, and finally I could see it on musique-radio.com. As big fan of Anggun I give my thank to Musique Radio, merci vraiment...

In brief the clip was simple and plain, nothing catchy. Anggun just give a simple dance with spinning camera angle. Some people on Anggunesia forum complain about this clip that far from their expectation. Maybe they expect Anggun to be energizer and interactive. But that's Anggun, and it's part of her personality that I love. Anggun is not Britney Spears nor Beyonce Knowles.


The next playback of this clip, I found the interesting part about it. Here's my opinion:
  • The clip was made with fine art, so it is not selling.
  • The way Anggun dance was sufficient to this clip. Compare to Tomer G's Remix of Si Tu l'Avoues, this version was slower in beat and tempo.
  • The style of Anggun and director was minimalist, so the clip won't be so merry.
  • Anggun's dress was nice, did not expose sexuality but still sexy.
  • The clip was strong in French influence, therefore someone who habitual with American style clip won't fit on it.
The way people think about this clip is the matter of taste. Personally, I love this clip and song, a little resemble to Kyle Minogue but still Anggun. I bide for the next clip of Anggun, and for me all works from Anggun is excellent. I hope her new album got success as usual.

Click here to view the clip


Tentang French


Dari dulu aku memang begitu tertarik dengan bahasa Prancis, bahkan sebelum mendapatkan materi itu di SMA. Bahasa ini terdengar indah diucapkan, apalagi jika yang mengucapkannya dua orang kekasih. Sepertinya bahasa ini memang bukan diciptakan untuk orang yang kasar dan tidak berbudaya. Bahasa Prancis adalah bahasa bangsawan, seniman, dan orang yang mengerti sopan santun dan tata krama. Terlihat melebih-lebihkan ya? Namun itulah yang membuatku jatuh cinta dan berniat untuk mempelajarinya.

Akan tetapi sejauh mana minatku itu? Rasa-rasanya saat ini minta itu mulai luntur. Aku terlalu sibuk dengan kegiatan yang beberapa diantaranya tidak begitu penting. Dorongan untuk belajar bahasa Prancis maupun ilmu-ilmu lain yang dulu sedikit aku kuasai sudah lemah. Kalau begitu apa yang membuat aku tetap unik dan terbebas dari kesan biasa-biasa saja? Sementara dunia ini sudah menjadi tempat berkompetisi yang kejam. Mereka yang tidak mampu berlari akan terjegal dan musnah.


Di blog ini aku sudah menaruh hyperlink untuk tulisan-tulisan berbahasa Prancis. Tujuannya untuk memotivasi diriku dalam belajar bahasa ini dengan memaksa untuk menulis kalimat-kalimat dan kemudian mengingatnya. Kenyataannya sampai saat ini aku belum menulis satu artikelpun yang berbahasa Prancis. Lalu apa gunanya? Niat yang baik itu perlu dengan usaha yang gigih pula.

Sungguh aku malu kalau harus terus seperti ini. Semuanya harus direnovasi, pemikiranku, manajemen waktu dan motivasiku. Aku harus bisa belajar untuk melatih diri berlari agar tidak terjegal dan musnah tanpa bekas. Aku harus menjadi survivor dalam rimba kehidupan yang kejamnya tanpa ampun ini. The future is now!

Sunday, September 21, 2008

Gunung Bromo : Heaven On Earth


Beberapa waktu yang lalu aku lihat tayangan traveling di trans tv yang membahas tentang Bromo dan Tengger. Sialan, tayangan itu bener-bener bikin aku ngiler abis pengen ke Bromo, padahal untuk ke Dieng aja sampe saat ini belum kesampaian. Gunung Bromo memang super indah dan mengagumkan. Apalagi sewaktu sunrise, beberapa pengunjungnya bahkan bisa speechless.

Layaknya heaven on earth, Gunung Bromo adalah suatu tempat yang membuat setiap pengunjungnya merasa seperti di surga. Keindahan alam pengunungan yang berada di kaldera Tengger, yaitu Gunung Batok dan Gunung Bromo terlihat sempurna disaksikan di Puncak Pananjakan. Tidak perlu kuatir kedinginan, karena sesampainya disana ada persewaan jaket tebal. Untuk menuju pananjakan bisa dengan menyewa jeep, namun tentunya akan sedikit mahal. Sewa jeepnya sekitar 200rb- 300rb rupiah. Jangan lupa juga untuk bangun jam 2 pagi, agar tidak sampai terlewat.


Lautan pasir juga merupakan andalan dari obyek wisata ini. Meskipun berdebu, area ini menyediakan persewaan kuda untuk menikmati panorama yang sulit ditemui di tempat lain. Keindahan lautan pasir sempat pula dilukiskan seperti pada film Pasir Bebisik yang dibintangi oleh Dian Sastro. Don't miss it deh!

Sementara ini mengenai Gunung Bromo hanya ini yang bisa aku sampaikan. Itu karena aku juga belum pernah kesana. Pokoknya setelah sempat kesana aku akan ulas lebih dalam lagi beserta foto-fotonya yang lebih indah.

Sumber foto:
Wikipedia
Flickr

More info:
Yahoo! Answer
Wikitravel

Saturday, September 20, 2008

Tipografi, Elemen Desain Grafis


Dalam desain grafis, akan selalu saja ada cara untuk menciptakan karya yang kreatif. Salah satu caranya adalah menggunakan tipografi untuk memanipulasi suatu desain agar terlihat lebih menarik. Pada dasarnya tipografi adalah teknik dan seni untuk mengatur huruf, desain huruf dan bentuk huruf. Biasanya tipografi digunakan oleh para desainer grafis untuk menyampaikan suatu pesan tertentu ataupun sebagai elemen grafis untuk mendukung suatu desain.

Sejarah tipografi memang tidak pernah lepas dari sejarah alfabet itu sendiri. Manusia mengenal ilmu tipografi sejak mulai memahami bahasa tulis. Penciptaan alfabet sendiri dimulai oleh bangsa Mesir kuno, lebih dari 1000 tahun sebelum manusia mengenal cara untuk menulis suatu kata. Alfabet murni pertama kali yang merupakan pengembangan dari hierogliph Mesir tercipta pada masa 2000 SM untuk menuliskan bahasa Semit oleh para budak Mesir. Kebanyakan alfabet yang ada di dunia saat ini adalah turunan dari pengembangan tersebut. Contohnya adalah alfabet Yunani dan Latin, atau alfabet lain dengan bentuk yang terlihat mirip.


Saat ini tipografi telah menjadi suatu gaya dalam penciptaan suatu desain grafis. Pada tipografi penggunaan huruf sebagai sumber bunyi dapat diabaikan. Artinya, penggunaan tipografi memungkinkan suatu huruf ditampilkan tanpa harus memaknakan suatu kata atau kalimat yang mengandung bunyi. Seniman desain grafis seringkali memanfaatkan huruf sebagai sarana pelengkap suatu desain untuk menciptakan suatu kesan tertentu.

Beberapa waktu yang lalu saat sedang blogwalking, tidak sengaja aku menemukan suatu blog yang membahas tipografi beserta portofolio karya-karya tipografi. Melalui portofolio itu dapat terlihat seberapa penting tipografi dalam desain grafis. Kumpulan karya-karya itu menunjukkan bahwa melalui pemilihan font dan porposi yang baik, maka suatu desain akan menjadi tampak menakjubkan. Tentunya untuk menciptakan suatu desain tipografi yang indah diperlukan tidak sedikit eksperimen seperti halnya gaya-gaya desain grafis lainnya.



Further information and source:
Typography - Wikipedia
Tutorial Tipografi - Master WEB
Tipografias Blogspot
Khasanah Pengetahuan : Tipografi
History of Alphabet - Wikipedia

Friday, September 19, 2008

Blogwalking


Acara yang satu ini memang sesuatu yang mengasyikan dan cukup bermanfaat, paling tidak sebagai hiburan dan penambah referensi pengetahuan dalam menulis blog. Kadang-kadang sewaktu blogwalking, aku dapat ketawa-ketawa sendiri, nangis-nangis sendiri, bahkan terheran-heran sendiri. Memang dasarnya blogwakling selalu identik dengan kata sendiri, karena semakin tersesat semakin baik. Dunia blog saat ini begitu luas, dan dengan membaca blog orang lain maka aku dapat mencoba memahami karakter penulisnya.

Tulisan memang selalu dapat manjadi alat identifikasi yang baik. Melalui tulisan dalam blog, aku terkadang seperti mengenal pribadi penulisnya yang terasa begitu dekat. Perasaan itulah yang membuatku selalu ketagihan untuk terus online dan blogwalking, apalagi sewaktu kesepian berat. Postingan dalam blog orang lain dapat menjadi teman yang setia kapanpun, bahkan disaat semua orang sedang sibuk tertidur lelap.


Untuk saat ini ada beberapa blog yang selalu aku ikuti perkembangannya. Gaya penulisannya yang ringan dan begitu personal adalah nilai tambahnya. Blog itu antara lain:

  • Raditya Dika
    Blog kocak milik penulis beberapa buku pelit (personal literature) ini memang begitu menarik untuk diikuti. Gaya penceritaannya yang penuh humor, personal dan kadang sentimentil ini memang dimaksudkan untuk mendekatkan sang penulis, Raditya Dika ke para penggemarnya (termasuk saya). Postingan terakhirnya kebetulan begitu mirip dengan yang aku alami beberapa waktu ini. Insomnia... oh insomnia, selalu menjadi buah simalakama bagiku.

  • Astrid Savitri's Life and Beyond
    Penulisnya adalah seorang ibu muda yang menjadi pengajar Bahasa Indonesia untuk orang asing ini memang begitu menggambarkan wanita dan perannya sebagai ibu. Begitu banyak topik yang dibahas dalam blog ini, mulai dari hal-hal yang bersifat personal hingga umum. Kenapa blog ini bisa begitu klik denganku? Salah satunya adalah tentang bahasa. Aku adalah orang yang begitu tertarik pada bahasa, penulisnya adalah orang yang berkecimpung dalam bahasa, sehingga tulisannya banyak yang enak dibaca. Uniknya blog ini aku temukan ketika aku sedang mencari ulasan mengenai G string untuk pria, hehehehe.

  • Eko Eshape's Kehangatan Cinta
    Orang tua memang selalu menjadi panutan bagi yang muda ;). Begitu pula aku, yang selalu setia mengikuti postingan-postingan dari pak'de-ku sendiri yang ditulis dalam blognya miliknya. Kebanyakan yang beliau tulis adalah tentang keluarganya dan pekerjaannya. Seringkali disela-sela tulisannya, beliau mensertakan ayat-ayat Al-Quran yang selalu dapat menjadi penyejuk bagi hati yang sedang gundah. Tujuan beliau memang untuk memberikan petuah bagi anak-anaknya (termasuk aku) tetapi tanpa menggurui. Bravo deh pak'de.

Selain blog-blog yang udah aku sebutin, tentunya masih banyak blog yang sedang atau akan aku ikut. Terutama blog-blog tutorial, yang selalu memberi pencerahan sewaktu geblek. Tak lupa tentunya Google, Wikipedia dan How Stuff Works juga merupakan sahabat setiaku yang serba tahu. Juga Corbis yang sering menjadi sumber gambar. Thanks all...

Tuesday, September 16, 2008

RENT : No Day But Today


RENT, directed by Chris Colombus is movie adaptation to the Pulitzer and Tony Award winning musical with the same title. This movie portrait the life a group of bohemians in the East Village of New York, some of them are HIV positive. They struggle their life in a lot of challenge to live in poverty. They are Mark, Roger, Mimi, Collins, Angel, Maureen, Joanne and their landlord Ben. Together they present how the real life in New York is.

One night in Christmas Eve, their landlord shut down electricity in their apartment during the eviction warning because all of inhabitants not yet pay the rent. It gains a lot of protest, so they plan the biggest protest held by Maureen. Ben, the landlord asks both Mark and Roger to prevent this protest, but the protest yet be held.


The romance is about some character on RENT. Roger the guitarist, he had a trauma about his dead girfriend and drug abuse. He got a flirt from Mimi, go-go dancer in the Catscratch Club. Angel, a drag queen and Collins, MIT lecturer were homosexual couple. They both met each other when Collin attacked by bandit and Angel help him. And last Mark who got trouble as he dumped by Maureen, a bisexual girl. Maureen a talented artist had new lover named Joanne, a lawyer with over-possessive mind. There always upside down story of their romance inside.


They were a group of people who suffer injustice, but together they are strong. There is no future and no past, because no day but today. Someone might came and gone, but there still remain a memory they have. It is 525.600 minutes to count a year, during a year of life there are so many story to tell. The matter is not how much the time remain, but it is how to use the time to create the sweetest memory so later it would be sweetest goodbye.

As a musical based movie, RENT have various beautiful music score. The most famous is Season of Love, which always played at graduation party. The other soundtrack are wonderful, the song sang by the cast too, no dubbing. That's what makes this movie excellent.

RENT gives a nice picture of friendship in pluralism where judgment isn’t exist. That is why RENT gets success and reaches the nice revenue in box office. What can be more beautiful than a real life presented in a screen? Lets watch RENT, you will get the good things inside.

Cast of Rent:
  • Anthony Rapp as Mark Cohen (Mark)
  • Adam Pascal as Roger Davis (Roger)
  • Rosario Dawson as Mimi Marquez (Mimi)
  • Jesse L. Martin as Tom Collins (Collins)
  • Wilson Jermaine Heredia as Angel Dumott Schunard (Angel)
  • Idina Menzel as Maureen Johnson (Maureen)
  • Tracie Thoms as Joanne Jefferson (Joanne)
  • Taye Diggs as Benjamin Coffin III (Ben)


Reference:
Wikipedia
IMDB

Monday, September 15, 2008

Think Green


Memang sudah menjadi sifat dasar manusia untuk mencintai rumput tetangga yang lebih terlihat hijau. Di Indonesia sediri, figur ideal selalu diidentikkan dengan tubuh tinggi, kulit putih, dan tampang indo. Disisi lain, orang-orang dari negara-negara di Eropa maupun Amerika mendambakan memiliki kulit yang kecoklatan (tan) dan wajah yang eksotis seperti yang dimiliki oleh orang-orang asia pada umumnya. Hal itu menciptakan suatu kebingungan yang akut, bagaimana standar ideal manusia untuk penampilan fisik pada umumnya?

Manusia memang selalu mencoba untuk sempurna. Pada dasarnya, apa yang tidak dimiliki merupakan apa yang harus dicari untuk dimiliki. Tidak pernah ada orang yang merasa kenyang akan sesuatu. Ibarat toko serba ada, seseorang akan selalu mencari-cari kekurangan dirinya untuk kemudian berusaha dilengkapi. Padahal di dunia ini nothing's flawless, selalu ada saja retakan bahkan pada sesuatu yang terlihat begitu berkilau. Itu memang sudah menjadi ketentuan sang pencipta. Dan sebernarnya sifat tidak pernah puas adalah suatu sifat yang baik, namun dalam porsi yang tepat.


Kembali pada penampilan fisik, aku sendiri termasuk orang yang terhipnotis oleh apa yang disebut sebagai ideal. Berbagai cara telah aku lakukan untuk menjadi ideal. Mencoba produk pemutih, peninggi badan, dan produk-produk naif lainnya. Begitu sulit untuk mencoba menjadi diri sendiri. Mencoba menjadi itik terbaik, bukan menjadi angsa berbulu putih sempurna.

Ukuran ideal bagi manusia akan selalu berubah. Ketika saat ini rambut lurus sedang menjadi patokan ideal, maka berbondong-bondong orang berusaha meluruskan rambutnya. Begitu pula ketika rambut keriting kribo menjadi tren beberapa dekade lalu, dimana-mana dapat ditemukan orang yang berambut kribo. Mengikuti patokan-patokan tersebut kadang begitu melelahkan dan tak berarti. Menjadi manusia terbaik sebenarnya tidak hanya melulu menjadi manusia yang ideal secara fisik. Mari kita bersama-sama mencoba untuk melunturkan stigma ini.

Semarang, Fantastis Juga...


Dua hari sebelum 17an yang lalu, aku berkesempatan untuk singgah ke Semarang walaupun hanya selama sehari. Ternyata Semarang termasuk kota yang buat aku terkesima, lepas dari masalah polusinya yang bikin sesak nafas. Perjalanan menuju Semarang termasuk dalam kategori sangat menyenangkan. Aku sempat singgah ke Magelang dan Ambarawa untuk kemudian menyaksikan pemandangan-pemadangan kota dan alamnya yang memanjakan mata.

Perjalanan ditempuh dalam waktu kurang lebih 3-4 jam yang lumayan melelahkan, namun sebanding dengan keasyikannya. Sekilas Semarang layaknya kota Jakarta dengan megapolitannya. Semarang juga menyimpan pesona kota lamanya dengan Little Netherlandnya. Sebuah kombinasi yang unik dan mengherankan, dimana peninggalan budaya lama masih tertinggal seiring pembangunan kota yang pesat.

Salah satu landmark kota Semarang adalah Simpang Lima yang kini dikeliling oleh hotel-hotel dan mal-mal juga masjid yang menjadi pusat kegiatan perkotaan oleh masyarakatnya. Sepintas Simpang Lima tak ubahnya alun-alun kota Jogja, dimana terdapat lapangan luas di tengahnya. Akan tetapi fungsi Simpang Lima sesungguhnya adalah sebagai jantung kota Semarang dimana Jl. Pahlawan, Jl. Pandanaran, Jl. Ahmad Yani, Jl. Gajah Mada. dan Jl A Dahlan dihubungkan. Melalui tempat ini diharapkan pengunjung dapat dengan mudah menuju bagian lain dari kota Semarang.


Lawang Sewu juga merupakan objek yang begitu sering dikunjungi ketika seseorang mengunjungi Semarang, begitu pula aku. Gedung yang dulunya merupakan kantor Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij atau Badan Perkeretaapian Hindia Belanda. Kesan horor memang begitu lekat dalam bangunan ini karena telah lama terbengkalai tanpa renovasi berarti. Namun ketika kukunjungi, Lawang Sewu bukan merupakan tempat horor bagiku, Lawang Sewu adalah gedung dengan arsitektur indah dan merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia. Sayang sekali keadaanya yang terbengkalai membuat gedung ini rusak disana sini. Jika pemerintah Semarang tidak segera bertindak untuk merenovasi gedung berusia 100 tahun lebih ini, aku ragu di masa datang gedung ini akan tetap berdiri.

Pernah ada wacana untuk menjadikan Lawang Sewu sebagai sebuah hotel atau museum. Aku rasa itu adalah ide yang sangat menarik. Lawang Sewu akan semakin terurus dan terawat dengan pemanfaatannya sebagai tempat layanan masyarakat. Akan tetapi sampai sekarang keadaannya masih terbengkalai sejak terakhir digunakan sebagai Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Perhubungan Jawa Tengah. Mungkin kesan horor dan angker lah yang menjadikan pemerintah gentar untuk memanfaatkannya, atau mungkin ada alasan lain yang belum aku tahu.

Di daerah Semarang bagian atas terdapat sebuah pagoda yang indah. Pagoda itu merupakan salah satu bukti pluralisme di Semarang, antara warga pribumi dan warga etnis tionghoa. Arsitekturnya begitu oriental, sejenak aku merasa seperti di dataran Cina. Tidak banyak yang aku lakukan disini, hanya mengambil beberapa foto dan menikmati keindahannya.


Sebelum pulang ke Jogja aku sempatkan untuk mengunjungi daerah Gombel. Disini terlihat jelas pemandangan indah kota Semarang dari atas bukit yang lumayan tinggi. Panasnya kota Semarang memang sedikit mengurangi kenyamanan menikmati pemandangan ini. Agaknya kota Semarang lebih terasa indah dan nyaman di waktu malam ketika lampu-lampu kota berkelip-kelip layaknya kunang-kunang.


Perjalanan pulang berlanjut dengan singgah ke Ambarawa yang juga bagian dari kabupaten Semarang. Museum Kereta Api adalah salah satu objek wisata favoritnya. Di Museum Kereta Api, aku melihat banyak koleksi kereta api uap tempo dulu dan benda-benda yang berhubungan dengan perkeretaapian peninggalan bangsa Belanda. Di museum ini dapat juga pengunjung menikmati wahana kereta api uap, namun ternyata biaya sewanya sangat mahal.

Referensi:
Wikipedia